Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi terkoreksi di tengah beragamnya bursa saham kawasan Asia.
IHSG dibuka melemah 2,93 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.065,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,65 poin atau 0,07 persen ke posisi 876,87.
"IHSG pada perdagangan akhir pekan berpeluang bergerak sideways pada rentang 6.057- 6.134," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bursa ekuitas AS ditutup variatif pada perdagangan Kamis (17/6) kemarin merespon strategi bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) yang mempercepat langkah pengetatan kebijakan di tengah pemulihan ekonomi AS dan kenaikan inflasi.
Optimisme investor meningkat, merespons proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 AS oleh The Fed yang mencapai tujuh persen dari sebelumnya 6,5 persen.
Adapun The Fed juga memberikan sinyal terkait potensi kenaikan Fed Funds Rate sebanyak dua kali pada 2023, lebih cepat dari ekspektasi 2024.
Sementara itu data dari Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal naik untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, sebanyak 412.000 pada pekan lalu dibanding pekan sebelumnya 375.000.
Dari domestik, rilis data penjualan motor Mei 2021 yang dijadwalkan pada hari ini, diharapkan dapat memperlihatkan adanya perbaikan tingkat konsumsi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 86,36 poin atau 0,3 persen ke 29.104,69, Indeks Hang Seng naik 197,43 poin atau 0,69 persen ke 28.756,02, dan Indeks Straits Times terkoreksi 6,09 poin atau 0,19 persen ke 3.132,22.
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring naiknya ekspektasi inflasi di AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG dibuka melemah 2,93 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.065,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,65 poin atau 0,07 persen ke posisi 876,87.
"IHSG pada perdagangan akhir pekan berpeluang bergerak sideways pada rentang 6.057- 6.134," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bursa ekuitas AS ditutup variatif pada perdagangan Kamis (17/6) kemarin merespon strategi bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) yang mempercepat langkah pengetatan kebijakan di tengah pemulihan ekonomi AS dan kenaikan inflasi.
Optimisme investor meningkat, merespons proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 AS oleh The Fed yang mencapai tujuh persen dari sebelumnya 6,5 persen.
Adapun The Fed juga memberikan sinyal terkait potensi kenaikan Fed Funds Rate sebanyak dua kali pada 2023, lebih cepat dari ekspektasi 2024.
Sementara itu data dari Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal naik untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, sebanyak 412.000 pada pekan lalu dibanding pekan sebelumnya 375.000.
Dari domestik, rilis data penjualan motor Mei 2021 yang dijadwalkan pada hari ini, diharapkan dapat memperlihatkan adanya perbaikan tingkat konsumsi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 86,36 poin atau 0,3 persen ke 29.104,69, Indeks Hang Seng naik 197,43 poin atau 0,69 persen ke 28.756,02, dan Indeks Straits Times terkoreksi 6,09 poin atau 0,19 persen ke 3.132,22.
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring naiknya ekspektasi inflasi di AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021