Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk memprioritaskan dua hal pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yakni tempat-tempat dengan mobilitas tinggi dan daerah penyangga Ibu Kota Jakarta.
Usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, di Kota Bogor, Kamis, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan dua hal yang patut diprioritaskan, adalah pertama tempat-tempat dengan mobilitas tinggi seperti stasiun, terminal, bandara, dan pelabuhan.
"Pengguna jasa transportasi di tempat-tempat tersebut dinilai memiliki mobilitas dan interaksi tinggi sehingga rentan tertular COVID-19, karena itu menjadi sasaran prioritas untuk divaksinasi. Kalau tidak disegerakan divaksinasi sangat rawan tertular," katanya.
Kedua, daerah penyangga ibu kota Jakarta, termasuk Kota Bogor. Menurut Bima, kasus positif COVID-19 di Jakarta saat ini sedang meningkat, padahal Jakarta terintegrasi dengan daerah penyangganya dalam aglomerasi yang sama.
Menurut Bima Arya, pada peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo sempat bertanya pada dirinya, berapa angka pencapaian vaksin di Kota Bogor. "Saya saat itu menjawab, target keseluruhan adalah 762.495 orang sasaran. Saat ini sudah divaksin sebanyak 126.132 orang atau 16,64 persen," katanya.
Menurut Bima pencapaian vaksinasi di Kota Bogor itu sudah di atas rata-rata nasional yakni sekitar 11 persen.
Bima menjelaskan, pada peninjauan tersebut, Presiden juga memberikan arahan kepada Menteri Kesehatan untuk terus menambah vaksin di daerah seputar Jakarta, termasuk Kota Bogor.
"Saya melaporkan, stok vaksin di Bogor saat ini masih ada untuk sekitar 8.000 orang, tapi saya minta untuk ditambah terus," katanya.
Menurut Bima Arya, Presiden menyetujui, dan mengingatkan kepada Menteri Kesehatan untuk berkoordinasi dengan wali Kota Bogor, agar pemberian vaksin ke Bogor terus dilakukan.
"Presiden juga bertanya kepada saya, soal kapasitas pelaksanaan vaksinasi per hari. Saya jawab sekitar 5.000 orang sasaran," katanya.
Menurut Bima, Presiden memperkirakan, jika vaksin terus diberikan ke Kota Bogor untuk disuntikkan kepada sasaran penerima, maka diperkirakan sampai Agustus mendatang sudah mencapai target maksimal.
Pada peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca juga: Presiden sebut penumpang KRL dan pekerja stasiun miliki mobilitas tinggi
Baca juga: Presiden Jokowi dorong percepatan vaksinasi untuk masyarakat mobilitas tinggi
Baca juga: Presiden Jokowi minta Satgas COVID-19 rutin gelar vaksinasi massal di Pakansari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, di Kota Bogor, Kamis, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan dua hal yang patut diprioritaskan, adalah pertama tempat-tempat dengan mobilitas tinggi seperti stasiun, terminal, bandara, dan pelabuhan.
"Pengguna jasa transportasi di tempat-tempat tersebut dinilai memiliki mobilitas dan interaksi tinggi sehingga rentan tertular COVID-19, karena itu menjadi sasaran prioritas untuk divaksinasi. Kalau tidak disegerakan divaksinasi sangat rawan tertular," katanya.
Kedua, daerah penyangga ibu kota Jakarta, termasuk Kota Bogor. Menurut Bima, kasus positif COVID-19 di Jakarta saat ini sedang meningkat, padahal Jakarta terintegrasi dengan daerah penyangganya dalam aglomerasi yang sama.
Menurut Bima Arya, pada peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo sempat bertanya pada dirinya, berapa angka pencapaian vaksin di Kota Bogor. "Saya saat itu menjawab, target keseluruhan adalah 762.495 orang sasaran. Saat ini sudah divaksin sebanyak 126.132 orang atau 16,64 persen," katanya.
Menurut Bima pencapaian vaksinasi di Kota Bogor itu sudah di atas rata-rata nasional yakni sekitar 11 persen.
Bima menjelaskan, pada peninjauan tersebut, Presiden juga memberikan arahan kepada Menteri Kesehatan untuk terus menambah vaksin di daerah seputar Jakarta, termasuk Kota Bogor.
"Saya melaporkan, stok vaksin di Bogor saat ini masih ada untuk sekitar 8.000 orang, tapi saya minta untuk ditambah terus," katanya.
Menurut Bima Arya, Presiden menyetujui, dan mengingatkan kepada Menteri Kesehatan untuk berkoordinasi dengan wali Kota Bogor, agar pemberian vaksin ke Bogor terus dilakukan.
"Presiden juga bertanya kepada saya, soal kapasitas pelaksanaan vaksinasi per hari. Saya jawab sekitar 5.000 orang sasaran," katanya.
Menurut Bima, Presiden memperkirakan, jika vaksin terus diberikan ke Kota Bogor untuk disuntikkan kepada sasaran penerima, maka diperkirakan sampai Agustus mendatang sudah mencapai target maksimal.
Pada peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca juga: Presiden sebut penumpang KRL dan pekerja stasiun miliki mobilitas tinggi
Baca juga: Presiden Jokowi dorong percepatan vaksinasi untuk masyarakat mobilitas tinggi
Baca juga: Presiden Jokowi minta Satgas COVID-19 rutin gelar vaksinasi massal di Pakansari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021