Kasus kematian warga Kota Sukabumi, Jawa Barat akibat mengidap COVID-19 terus bertambah dan saat ini sudah mencapai 72 kasus (orang) atau bertambah dua orang sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat.
"Pada Selasa, (15/5) ini kami mendapat laporan ada dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi di dua rumah sakit rujukan berbeda yakni RS Hermina dan RSUD R Syamsudin SH sehingga sudah 72 pasien yang meninggal," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Selasa.
Adapun data dua pasien tersebut yakni pria berusia 84 tahun warga Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Gunungpuyuh. Pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RS Hermina ini meninggal selain karena tertular virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China ini juga komorbid diabetes melitus serta usia yang sudah lanjut.
Pasien kedua yakni perempuan berusia 59 tahun warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole meninggal saat menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD R Syamsudin SH. Perempuan ini pun juga diketahui memiliki riwayat penyakit lainnya yakni hipertensi atau darah tinggi.
Menurutnya, selain angka kasus kematian yang bertambah warga yang terkonfirmasi positif virus mematikan ini pun terus bertambah setiap hari ini seperti pada Selasa ini ada 31 kasus baru mereka tersebut di tujuh kecamatan, 18 kelurahan.
Dari jumlah tersebut mayoritas menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dan pemantauan dari petugas Satgas COVID-19 tingkat kelurahan dan kecamatan. Kasus penyebaran virus ini di Kota Sukabumi masih bisa dikatakan tinggi dan berfluktuasi untuk jumlahnya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala masih beraktivitas di luar rumah dan kontak erat dengan orang lain karena tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi virus yang terus bermutasi tersebut.
Maka dari itu, Wahyu mengingatkan agar warga patuh dan disiplin menerapkan 5M mulai dari menggunakan masker, karena cara ini dinilai efektif untuk mencegah penyebaran. Kemudian mencuci tangan dengan sabun maupun handsanitizer, sebab tangan merupakan sarang penyakit sehingga harus dibersihkan setiap saat.
Selanjutnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjauhi kerumunan yang bisa saja ada diantara warga yang berkerumun mengidap COVID-19 dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Dengan bertambahnya kasus COVID-19 sampai saat ini total warga yang terkonfirmasi positif mencapai 2.830 pasien, 2.486 pasien diantaranya sudah sembuh, 272 pasien masih menjalani isolasi dan 72 meninggal dunia," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Pada Selasa, (15/5) ini kami mendapat laporan ada dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi di dua rumah sakit rujukan berbeda yakni RS Hermina dan RSUD R Syamsudin SH sehingga sudah 72 pasien yang meninggal," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Selasa.
Adapun data dua pasien tersebut yakni pria berusia 84 tahun warga Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Gunungpuyuh. Pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RS Hermina ini meninggal selain karena tertular virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China ini juga komorbid diabetes melitus serta usia yang sudah lanjut.
Pasien kedua yakni perempuan berusia 59 tahun warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole meninggal saat menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD R Syamsudin SH. Perempuan ini pun juga diketahui memiliki riwayat penyakit lainnya yakni hipertensi atau darah tinggi.
Menurutnya, selain angka kasus kematian yang bertambah warga yang terkonfirmasi positif virus mematikan ini pun terus bertambah setiap hari ini seperti pada Selasa ini ada 31 kasus baru mereka tersebut di tujuh kecamatan, 18 kelurahan.
Dari jumlah tersebut mayoritas menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dan pemantauan dari petugas Satgas COVID-19 tingkat kelurahan dan kecamatan. Kasus penyebaran virus ini di Kota Sukabumi masih bisa dikatakan tinggi dan berfluktuasi untuk jumlahnya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala masih beraktivitas di luar rumah dan kontak erat dengan orang lain karena tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi virus yang terus bermutasi tersebut.
Maka dari itu, Wahyu mengingatkan agar warga patuh dan disiplin menerapkan 5M mulai dari menggunakan masker, karena cara ini dinilai efektif untuk mencegah penyebaran. Kemudian mencuci tangan dengan sabun maupun handsanitizer, sebab tangan merupakan sarang penyakit sehingga harus dibersihkan setiap saat.
Selanjutnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjauhi kerumunan yang bisa saja ada diantara warga yang berkerumun mengidap COVID-19 dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Dengan bertambahnya kasus COVID-19 sampai saat ini total warga yang terkonfirmasi positif mencapai 2.830 pasien, 2.486 pasien diantaranya sudah sembuh, 272 pasien masih menjalani isolasi dan 72 meninggal dunia," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021