Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mencatat hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari wilayahnya menghasilkan devisa hingga Rp700 juta per hari.

"Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau izin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin usai rapat pengembangan potensi pertanian di kantornya, Cibinong, Bogor, Selasa.

Menurutnya, tanaman hias yang berasal dari Tamansari, Ciawi, Megamendung, Cisarua, Kemang, Ciseeng dan Gunungsindur itu diekspor ke Amerika, Kanada, Jerman, Inggris, Italia, Korea, Taiwan, Malaysia, dan Jepang.

Sedangkan jenis-jenis tanaman hiasnya antara lain Monstera, Philodendron, Alocasia, Anthurium, Scindapsus, dan jenis aroid lainnya.

Sementara, Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin menyebutkan bahwa penjualan tanaman hias menjadi sektor unggulan dalam rangka pemulihan ekonomi di Kabupaten Bogor.

"Ini menjadi sektor unggulan kita, karena memang jika dilihat dari sektor perekonomian yang lain agak menurun, tapi tanaman hias ini penjualannya tambah meningkat," terang Gus Udin.

Ia berharap penjualan tanaman hias akan menumbuhkan geliat perekonomian Kabupaten Bogor yang belakangan terpuruk, ditandai dengan menurunnya laju pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Omzet penjualan tanaman hias Kabupaten Bogor tembus Rp300 juta per hari

Baca juga: Menteri Pertanian dorong Balithi Segunung-Cianjur terus berinovasi

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021