Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 7.358 jiwa atau 0,14 persen dari 5,5 juta penduduk di wilayahnya merupakan penyandang disabilitas atau difabel.

"Terdiri dari anak kedisibilitasan 1.026 orang, disabilitas fisik 2.219, disabilitas mental 859, disabilitas intelektual 1.457 dan penyandang disabilitas sensorik 1.797 orang," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Minggu.

Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menjalankan sejumlah program pemberdayaan difabel, seperti mendirikan Graha Pancakarsa yang salah satunya berfungsi menampung bantuan dari perusahaan.

"Pelayanan satu atap untuk warga berkebutuhan khusus kerja sama dengan CSR dan perusahaan untuk penyediaan alat bantu dan warga kebutuhan khusus. Serta satu atap untuk pengurusan dinas-dinas terkait untuk masyarakat berkebutuhan khusus," kata Ade Yasin.

Kemudian, di bidang pendidikan, Pemkab Bogor mengadakan program inklusif di setiap jenjang pendidikan. Menurutnya, pendidikan inklusif telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor tahun 2018-2023.

Sehingga, pada penghujung tahun 2020 terdapat 91 SD dan 20 SMP yang menjadi percontohan sekolah inklusif.

"Target kami pada akhir RPJMD yaitu 27 sekolah jengjang TK, 45 SD dan 41 sekolah jenjang SMP. Kemudian, kami sediakan program 1.200 beasiswa untuk presentasi termasuk penyandang disabilitas untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia dan swasta di Kabupaten Bogor," paparnya.

Baca juga: Mensos Risma tinjau balai perakitan sepeda motor disabilitas di Bogor

Baca juga: Mensos Risma lelang sepatu hingga biskuit dagangan penyandang disabilitas Cibinong

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021