Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Deden Bonni Koswara mengatakan dalam sehari lonjakan kasus positif mencapai 189 orang yang menyebar hampir di semua kecamatan.
"Tambahan kasus positif ada 189 orang dan menyebar hampir seluruh kecamatan," kata Deden di Indramayu, Sabtu.
Deden mengatakan penambahan kasus tersebut menjadikan total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Indramayu, mencapai 8.981 orang dengan perincian 8.060 sembuh, 206 meninggal dunia dan 715 dalam perawatan.
Menurutnya, kasus COVID-19 di Kabupaten Indramayu dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan, di mana sehari sebelumnya juga menunjukkan angka yang cukup banyak.
Peningkatan kasus COVID-19 di Kabupaten Indramayu kata Deden, karena ketidakpedulian masyarakat terhadap virus corona.
"Kepatuhan masyarakat terhadap prokes juga mulai berkurang," tuturnya.
Ia menambahkan selain itu, adanya libur serta banyaknya kerumunan orang terutama setelah lebaran dan lainnya juga menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus COVID-19.
"Ada beberapa penyebab yang membuat kasus naik seperti efek kerumunan dari liburan, hajatan dan kegiatan lainnya," kata Deden.
Baca juga: Pertamina Balongan laksanakan vaksinasi COVID-19 bagi 886 pekerja di Indramayu
Baca juga: 104 santri dan pengasuh dua pesantren di Indramayu terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Tujuh klaster COVID-19 ditemukan selama pandemi di Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tambahan kasus positif ada 189 orang dan menyebar hampir seluruh kecamatan," kata Deden di Indramayu, Sabtu.
Deden mengatakan penambahan kasus tersebut menjadikan total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Indramayu, mencapai 8.981 orang dengan perincian 8.060 sembuh, 206 meninggal dunia dan 715 dalam perawatan.
Menurutnya, kasus COVID-19 di Kabupaten Indramayu dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan, di mana sehari sebelumnya juga menunjukkan angka yang cukup banyak.
Peningkatan kasus COVID-19 di Kabupaten Indramayu kata Deden, karena ketidakpedulian masyarakat terhadap virus corona.
"Kepatuhan masyarakat terhadap prokes juga mulai berkurang," tuturnya.
Ia menambahkan selain itu, adanya libur serta banyaknya kerumunan orang terutama setelah lebaran dan lainnya juga menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus COVID-19.
"Ada beberapa penyebab yang membuat kasus naik seperti efek kerumunan dari liburan, hajatan dan kegiatan lainnya," kata Deden.
Baca juga: Pertamina Balongan laksanakan vaksinasi COVID-19 bagi 886 pekerja di Indramayu
Baca juga: 104 santri dan pengasuh dua pesantren di Indramayu terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Tujuh klaster COVID-19 ditemukan selama pandemi di Indramayu
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021