Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu mencatat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal bertambah dua orang.
"Kami mendapatkan laporan pada hari ini atau Minggu, ada dua pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus rumah sakit rujukan meninggal dunia untuk jenazahnya sudah dimakamkan sesuai protokol COVID-19," kata Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Minggu.
Adapun dua pasien terkonfirmasi positif virus mematikan ini yakni perempuan berusia 61 tahun warga Kecamatan Simpenan. Pasien ini meninggal selain mengidap COVID-19 juga memiliki penyakit penyerta ata komorbid diabetes melitus dan hypertensi.
Pasien lainnya yang meninggal dunia merupakan pria berusia 64 tahun warga Kecamatan Palabuhanratu dengan penyakit penyerta chronic kidney disease (CKD) atau gagal ginjal kronis. Dengan terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan dan menyebar di Wuhan, China ini penyakit penyerta yang diidapnya selama ini bertambah parah, karena virus ini bisa memperparah kondisi penyakit lainnya.
Menurutnya, hampir setiap hari pihak menerima laporan kasus kematian pasien COVID-19, dengan demikian hingga Minggu ini total warga yang meninggal sudah mencapai 158 orang.
Ia terus mengimbau kepada warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap enteng keberadaan virus tersebut meskipun sudah ada vaksinnya.
"Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi masih berfluktuasi, meskipun pemerintah saat ini sedang menggencarkan vaksinasi tetapi warga harus tetap mematuhi peraturan dan terpenting disiplin menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Eneng mengatakan pada Minggu, (6/6) selain kasus kematian yang bertambah, warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 pun bertambah 26 kasus. Sehingga, sampai saat ini totalnya sudah mencapai 5.250 pasien.
Kemudian untuk pasien yang sembuh 4.970 pasien atau bertambah 10 orang, masih menjalani isolasi sebanyak 122 pasien dan yang meninggal dunia mencapai 158 pasien. Mayoritas pasien yang meninggal dunia sudah berusia lanjut dan mempunyai komorbid.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami mendapatkan laporan pada hari ini atau Minggu, ada dua pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus rumah sakit rujukan meninggal dunia untuk jenazahnya sudah dimakamkan sesuai protokol COVID-19," kata Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Minggu.
Adapun dua pasien terkonfirmasi positif virus mematikan ini yakni perempuan berusia 61 tahun warga Kecamatan Simpenan. Pasien ini meninggal selain mengidap COVID-19 juga memiliki penyakit penyerta ata komorbid diabetes melitus dan hypertensi.
Pasien lainnya yang meninggal dunia merupakan pria berusia 64 tahun warga Kecamatan Palabuhanratu dengan penyakit penyerta chronic kidney disease (CKD) atau gagal ginjal kronis. Dengan terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan dan menyebar di Wuhan, China ini penyakit penyerta yang diidapnya selama ini bertambah parah, karena virus ini bisa memperparah kondisi penyakit lainnya.
Menurutnya, hampir setiap hari pihak menerima laporan kasus kematian pasien COVID-19, dengan demikian hingga Minggu ini total warga yang meninggal sudah mencapai 158 orang.
Ia terus mengimbau kepada warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap enteng keberadaan virus tersebut meskipun sudah ada vaksinnya.
"Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi masih berfluktuasi, meskipun pemerintah saat ini sedang menggencarkan vaksinasi tetapi warga harus tetap mematuhi peraturan dan terpenting disiplin menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Eneng mengatakan pada Minggu, (6/6) selain kasus kematian yang bertambah, warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 pun bertambah 26 kasus. Sehingga, sampai saat ini totalnya sudah mencapai 5.250 pasien.
Kemudian untuk pasien yang sembuh 4.970 pasien atau bertambah 10 orang, masih menjalani isolasi sebanyak 122 pasien dan yang meninggal dunia mencapai 158 pasien. Mayoritas pasien yang meninggal dunia sudah berusia lanjut dan mempunyai komorbid.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021