Marinir Indonesia dan Amerika Serikat berlatih perang kota di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 5 Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu.
Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Supriyono menjelaskan latihan perang kota merupakan salah satu materi dalam latihan bersama bersandi Reconex 21-II itu.
"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Intai Amfibi Korps Marinir dalam melaksanakan taktik unit kecil dan perang kota," katanya.
Supriyono mengemukakan bahwa materi yang dilatihkan meliputi taktik perang kota, seperti pemantapan latihan tanda-tanda visual dalam patroli, teknik melintasi bangunan, serta teknik penyerangan di permukiman dan kota.
Selain itu, katanya, pada latihan perang kota kali ini untuk melihat bagaimana taktik maupun teknik yang digunakan Marinir kedua negara apabila terjadi permasalahan atau konflik di permukiman dan bagaimana cara penyelesaiannya.
”Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Marinir kedua negara, khususnya prajurit Intai Amfibi Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tri media, yaitu di darat, laut, dan udara,” katanya.
Baca juga: Noah dan TNI AL nyanyikan hymne kenang 40 hari gugurnya awak Nanggala 402
Baca juga: Panglima TNI sebut perang siber menjadi pertempuran baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Supriyono menjelaskan latihan perang kota merupakan salah satu materi dalam latihan bersama bersandi Reconex 21-II itu.
"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Intai Amfibi Korps Marinir dalam melaksanakan taktik unit kecil dan perang kota," katanya.
Supriyono mengemukakan bahwa materi yang dilatihkan meliputi taktik perang kota, seperti pemantapan latihan tanda-tanda visual dalam patroli, teknik melintasi bangunan, serta teknik penyerangan di permukiman dan kota.
Selain itu, katanya, pada latihan perang kota kali ini untuk melihat bagaimana taktik maupun teknik yang digunakan Marinir kedua negara apabila terjadi permasalahan atau konflik di permukiman dan bagaimana cara penyelesaiannya.
”Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Marinir kedua negara, khususnya prajurit Intai Amfibi Korps Marinir yang memiliki kemampuan bertempur di tri media, yaitu di darat, laut, dan udara,” katanya.
Baca juga: Noah dan TNI AL nyanyikan hymne kenang 40 hari gugurnya awak Nanggala 402
Baca juga: Panglima TNI sebut perang siber menjadi pertempuran baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021