Kasus kematian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Sukabumi, Jawa Barat, bertambah setiap harinya yang hingga kini totalnya sudah mencapai 216 orang meninggal dunia.
Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Sabtu menyebutkan dari 216 orang meninggal tersebut 150 orang merupakan warga Kabupaten Sukabumi dan 66 orang dari Kota Sukabumi.
Mayoritas pasien yang nyawanya tidak tertolong akibat terinfeksi virus mematikan itu memiliki riwayat penyakit lain atau komorbid.
"Pada Sabtu, kami menerima laporan kasus kematian pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan di Kabupaten Sukabumi bertambah satu orang, sehingga totalnya sudah 150 pasien yang meninggal," katanya.
Data singkat pasien tersebut yakni perempuan berusia 71 tahun warga Kecamatan Nagrak. Selain mengidap COVID-19, pasien ini pun memiliki komorbid yakni diabetes melitus. Untuk jenazahnya sudah dimakamkan dengan standar protokol COVID-19.
Menurutnya, selama dua tahun pandemi COVID-19, total warga terkonfirmasi positif yang tinggal di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini mencapai 5.104 pasien atau pada Sabtu ini bertambah 21 orang. Dari jumlah tersebut 4.816 pasien atau bertambah 18 pasien sembuh dan yang masih menjalani isolasi 138 pasien.
Kemungkinan warga yang tertular COVID-19 masih akan terus bertambah, maka dari itu pihaknya bersama instansi lainnya tidak henti-hentinya mengimbau dan memperingatkan masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 5M.
"Siapapun bisa tertular virus ini, untuk mengurangi risiko tertular dan meminimalisasikan kasus baru warga harus disiplin terhadap protokol kesehatan dan patuh kepada aturan dari pemerintah serta jangan menyepelekan COVID-19, terbukti sudah 150 pasien positif yang meninggal dunia," tambahnya.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan pada Sabtu ini kematian bertambah satu kasus. Adapun pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 80 tahun warga Kecamatan Citamiang.
"Pasien ini meninggal saat menjalani isolasi khusus di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, selain positif mengidap COVID-19 juga komorbid Gastroenteritis akut (GEA), dengan demikian total pasien yang meninggal mencapai 66 pasien," katanya.
Untuk total warga yang tertular virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, Chinan tersebut sebanyak 2.579 pasien, sembuh 2.253 pasien dan yang masih menjalani isolasi sebanyak 260 pasien.
Mayoritas pasien positif yang meninggal dunia sudah berusia lanjut dan komorbid, sehingga pihaknya mengimbau agar warga yang sudah berusia lanjut untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan meminimalisasikan kontak dengan orang lain serta harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Petugas gabungan sisir objek wisata laut Sukabumi cegah kerumunan
Baca juga: Dua anggota geng motor di Sukabumi ditembak polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Sabtu menyebutkan dari 216 orang meninggal tersebut 150 orang merupakan warga Kabupaten Sukabumi dan 66 orang dari Kota Sukabumi.
Mayoritas pasien yang nyawanya tidak tertolong akibat terinfeksi virus mematikan itu memiliki riwayat penyakit lain atau komorbid.
"Pada Sabtu, kami menerima laporan kasus kematian pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan di Kabupaten Sukabumi bertambah satu orang, sehingga totalnya sudah 150 pasien yang meninggal," katanya.
Data singkat pasien tersebut yakni perempuan berusia 71 tahun warga Kecamatan Nagrak. Selain mengidap COVID-19, pasien ini pun memiliki komorbid yakni diabetes melitus. Untuk jenazahnya sudah dimakamkan dengan standar protokol COVID-19.
Menurutnya, selama dua tahun pandemi COVID-19, total warga terkonfirmasi positif yang tinggal di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini mencapai 5.104 pasien atau pada Sabtu ini bertambah 21 orang. Dari jumlah tersebut 4.816 pasien atau bertambah 18 pasien sembuh dan yang masih menjalani isolasi 138 pasien.
Kemungkinan warga yang tertular COVID-19 masih akan terus bertambah, maka dari itu pihaknya bersama instansi lainnya tidak henti-hentinya mengimbau dan memperingatkan masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 5M.
"Siapapun bisa tertular virus ini, untuk mengurangi risiko tertular dan meminimalisasikan kasus baru warga harus disiplin terhadap protokol kesehatan dan patuh kepada aturan dari pemerintah serta jangan menyepelekan COVID-19, terbukti sudah 150 pasien positif yang meninggal dunia," tambahnya.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan pada Sabtu ini kematian bertambah satu kasus. Adapun pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 80 tahun warga Kecamatan Citamiang.
"Pasien ini meninggal saat menjalani isolasi khusus di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, selain positif mengidap COVID-19 juga komorbid Gastroenteritis akut (GEA), dengan demikian total pasien yang meninggal mencapai 66 pasien," katanya.
Untuk total warga yang tertular virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, Chinan tersebut sebanyak 2.579 pasien, sembuh 2.253 pasien dan yang masih menjalani isolasi sebanyak 260 pasien.
Mayoritas pasien positif yang meninggal dunia sudah berusia lanjut dan komorbid, sehingga pihaknya mengimbau agar warga yang sudah berusia lanjut untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan meminimalisasikan kontak dengan orang lain serta harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Petugas gabungan sisir objek wisata laut Sukabumi cegah kerumunan
Baca juga: Dua anggota geng motor di Sukabumi ditembak polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021