Ciamis, 22/9 (ANTARA) - DPRD Kabupaten Ciamis, meminta Pemerintah menghakpatenkan motif batik ciri khas Ciamis yang menggambarkan sejarah kerajaan Galuh di Jawa Barat.

"Kami mendesak pemerintah daerah, menghakpatenkan motif batik khas Ciamis," kata Wakil Ketua DPRD Ciamis, Didi Sukardi, Rabu, saat dimintai tanggapan terkait peniruan batik Ciamis yang ditemukan di pasaran.

Penemuan batik Ciamis tiruan oleh pengurus Rukun Batik itu, menurut Didi jika tidak ditanggapi serius kwahatir ada upaya pihak tertentu yang akan mendahului hak paten batik khas Ciamis.

Terutama kata Didi tiga motif batik Ciamis yang dikenal seperti motif Ciung Wanara, Batu Hiu dan Galuh Pakuan yang diambil dari sejarah Kabupaten Ciamis.

"Masalah ini jangan disepelekan, ini budaya yang harus dipertankan," katanya.

Ia berharap pihak pemerintah daerah segera melakukan kordinasi dengan para pengusaha batik yang tergabung dalam rukun batik Ciamis untuk menghakpatenkan.

Ia juga menyayangkan bila ada pihak terkait yang mencoba meniru motif batik Ciamis untuk mengambil keuntungan oleh pihak yang menirunya.

"Jangan sampai ada yang menirunya, sehingga ada yang mengklaim jadi milik daerah lain," kata Didi yang berharap batik Ciamis tetap dilestarikan dan menghakpatenkan milik Ciamis.

Sementara itu pengurus Rukun Batik Ciamis, Toha Sopandi mengatakan tiga motif batik khas Ciamis yang ditiru itu belum diketahui asal usul pihak yang mengedarkannya.

Batik yang beredar di salah satu toko di Pasar Manis Ciamis itu, kata Toha yakni motif batik Galuh Pakuan, Ciung Wanara dan Batu Hiu dengan pembuatan bukan cara manual melainkan printing atau mesin cetak komputer.

"Saya mengetahui itu sekitar sebulan lalu saat main ke Pasar Manis, ada batik tapi bukan secara tradisional melainkan printing atau computer," katanya.***2***
(U.KR-FPM/B/Y003/Y003) 22-09-2010 18:54:27

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010