Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menegaskan pertandingan yang bersifat kompetisi seperti Liga 1 dan Liga 2 harus ada degradasi sebagaimana lazimnya kompetisi di mana pun.
"Di liga manapun di dunia ini dan di situasi normal apapun pasti mengikuti FIFA, begitu juga dengan PSSI yang berada di bawah FIFA, maka harus ada degradasi," kata Roberts dikutip dari laman resmi klub, Selasa.
"Jika tidak, akan muncul sistem yang berbeda dan bisa menghilangkan integritas juga sikap sportif," tambah pelatih asal Belanda tersebut.
Robert mengutarakan pendapatnya terkait dengan usulan penghapusan sistem degradasi untuk Liga 1 dan Liga 2 tahun 2021, dari usulan sejumlah klub peserta yang akan ditentukan pada Kongres Tahunan PSSI.
Penghapusan degradasi itu dikaitkan dengan situasi pandemi COVID-19 yang hingga saat ini masih ada dan angka penyebarannya terus tumbuh di Indonesia.
Pelatih berusia 66 tahun itu akan memberikan dukungan penuh kepada manajemen Persib terkait penolakan atas usulan tersebut.
Lebih dari itu, Robert yang mengasuh skuad berjuluk Maung Bandung tersebut juga menanti kepastian terkait penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2021.
"Saya mendukung penuh kebijakan manajemen Persib bahwa liga di mana pun itu harus ada yang namanya degradasi. Tapi poin utamanya adalah hingga saat ini, kami pun masih belum tahu kepastian penyelenggaraan Liga dan bagaimana formatnya," jelasnya.
Belakangan ini, Liga 1 2021 tanpa degradasi banyak diperbincangkan, usai rapat Exco terpusat yang diselenggarakan pada hari Senin (3/5) lalu yang merencanakan perihal kompetisi tanpa adanya status degradasi tim papan bawah dalam klasemen.
Selain sistem degradasi yang dicanangkan untuk dihapuskan, sistem format Liga juga menjadi perdebatan, yakni sistem "bubble" yang masih menjadi pembahasan pihak petinggi sepak bola Indonesia.
Beberapa aturan tersebut memang masih bersifat sementara, sembari menunggu Kongres PSSI 2021 yang dijadwalkan pada 29 Mei yang akan memutuskan secara final.
Sementara itu, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan bahwa pihaknya akan membahas soal kemungkinan liga tanpa degradasi dalam kongres tahunan yang digelar pada 29 Mei 2021 di Jakarta.
"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukkan agenda ini ke dalam kongres. Nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi yang akan memutuskan karena itu akan terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujar Yunus.
Yunus yang juga anggota Exco PSSI itu menyebutkan bahwa usulan untuk meniadakan degradasi, tetapi tetap memberlakukan promosi untuk tim Liga 2 tersebut diajukan oleh beberapa klub.
Baca juga: Pelatih Persib terus pantau latihan mandiri pemain
Baca juga: Proses pemulihan cedera dua pemain Persib berjalan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Di liga manapun di dunia ini dan di situasi normal apapun pasti mengikuti FIFA, begitu juga dengan PSSI yang berada di bawah FIFA, maka harus ada degradasi," kata Roberts dikutip dari laman resmi klub, Selasa.
"Jika tidak, akan muncul sistem yang berbeda dan bisa menghilangkan integritas juga sikap sportif," tambah pelatih asal Belanda tersebut.
Robert mengutarakan pendapatnya terkait dengan usulan penghapusan sistem degradasi untuk Liga 1 dan Liga 2 tahun 2021, dari usulan sejumlah klub peserta yang akan ditentukan pada Kongres Tahunan PSSI.
Penghapusan degradasi itu dikaitkan dengan situasi pandemi COVID-19 yang hingga saat ini masih ada dan angka penyebarannya terus tumbuh di Indonesia.
Pelatih berusia 66 tahun itu akan memberikan dukungan penuh kepada manajemen Persib terkait penolakan atas usulan tersebut.
Lebih dari itu, Robert yang mengasuh skuad berjuluk Maung Bandung tersebut juga menanti kepastian terkait penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2021.
"Saya mendukung penuh kebijakan manajemen Persib bahwa liga di mana pun itu harus ada yang namanya degradasi. Tapi poin utamanya adalah hingga saat ini, kami pun masih belum tahu kepastian penyelenggaraan Liga dan bagaimana formatnya," jelasnya.
Belakangan ini, Liga 1 2021 tanpa degradasi banyak diperbincangkan, usai rapat Exco terpusat yang diselenggarakan pada hari Senin (3/5) lalu yang merencanakan perihal kompetisi tanpa adanya status degradasi tim papan bawah dalam klasemen.
Selain sistem degradasi yang dicanangkan untuk dihapuskan, sistem format Liga juga menjadi perdebatan, yakni sistem "bubble" yang masih menjadi pembahasan pihak petinggi sepak bola Indonesia.
Beberapa aturan tersebut memang masih bersifat sementara, sembari menunggu Kongres PSSI 2021 yang dijadwalkan pada 29 Mei yang akan memutuskan secara final.
Sementara itu, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan bahwa pihaknya akan membahas soal kemungkinan liga tanpa degradasi dalam kongres tahunan yang digelar pada 29 Mei 2021 di Jakarta.
"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukkan agenda ini ke dalam kongres. Nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi yang akan memutuskan karena itu akan terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujar Yunus.
Yunus yang juga anggota Exco PSSI itu menyebutkan bahwa usulan untuk meniadakan degradasi, tetapi tetap memberlakukan promosi untuk tim Liga 2 tersebut diajukan oleh beberapa klub.
Baca juga: Pelatih Persib terus pantau latihan mandiri pemain
Baca juga: Proses pemulihan cedera dua pemain Persib berjalan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021