Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mengizinkan pelaksanaan salat Idul Fitri di setiap masjid dan lapangan terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, namun melarang kegiatan gelar griya (open house) yang biasa digelar secara pribadi atau lembaga termasuk di pendopo Cianjur.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan untuk pelaksanaan shalat Id, Pemkab Cianjur tidak melarang untuk digelar seperti biasa, namun protokol kesehatan tetap dijalankan agar terhindar dari virus berbahaya yang penyebarannya masih terjadi.
"Masih sama dengan tahun lalu, hanya jumlah jamaah kalau di masjid harus dibatasi, termasuk jarak saf harus dengan jarak aman. Tahun ini shalat Id tidak digelar di Masjid Agung dan Alun-alun Cianjur," katanya.
Untuk memantau penerapan protokol kesehatan, pihaknya sudah menginstruksikan gugus tugas di setiap kecamatan hingga desa memantau dengan cara menempatkan petugas di setiap lokasi pelaksanaan shalat Id. Mereka akan melakukan tugasnya termasuk mencek suhu tubuh jamaah yang datang.
"Petugas itu nanti yang mencek kondisi kesehatan jamaah yang datang, minimalnya dengan mencek suhu tubuh. Kalau ada yang suhu tubuhnya tinggi dianjurkan untuk melaksanakan salat di rumah.
Sementara untuk gelar griya (open house) yang rutin digelar di Pendopo Cianjur setiap menyambut lebaran tahun ini ditiadakan karena dikhawatirkan terjadi kerumunan dan penyebaran COVID-19. Sehingga hal yang sama juga diimbau tidak dilakukan secara pribadi atau lembaga.
"'Open house' ditiadakan, termasuk di rumah pribadi saya dan pejabat lainnya di Cianjur. Kami juga mengimbau warga agar tetap mematuhi imbauan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus saat momen lebaran ini," katanya.
Pihaknya berharap semua kalangan dapat bersama-sama berupaya agar rantai penyebaran terputus dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara ketat, untuk diri pribadi, keluarga dan warga sekitar.
Baca juga: Pelaku pembakaran kekasihnya ditangkap polisi Cianjur di tengah hutan
Baca juga: Puluhan ribu pemudik sudah sampai di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan untuk pelaksanaan shalat Id, Pemkab Cianjur tidak melarang untuk digelar seperti biasa, namun protokol kesehatan tetap dijalankan agar terhindar dari virus berbahaya yang penyebarannya masih terjadi.
"Masih sama dengan tahun lalu, hanya jumlah jamaah kalau di masjid harus dibatasi, termasuk jarak saf harus dengan jarak aman. Tahun ini shalat Id tidak digelar di Masjid Agung dan Alun-alun Cianjur," katanya.
Untuk memantau penerapan protokol kesehatan, pihaknya sudah menginstruksikan gugus tugas di setiap kecamatan hingga desa memantau dengan cara menempatkan petugas di setiap lokasi pelaksanaan shalat Id. Mereka akan melakukan tugasnya termasuk mencek suhu tubuh jamaah yang datang.
"Petugas itu nanti yang mencek kondisi kesehatan jamaah yang datang, minimalnya dengan mencek suhu tubuh. Kalau ada yang suhu tubuhnya tinggi dianjurkan untuk melaksanakan salat di rumah.
Sementara untuk gelar griya (open house) yang rutin digelar di Pendopo Cianjur setiap menyambut lebaran tahun ini ditiadakan karena dikhawatirkan terjadi kerumunan dan penyebaran COVID-19. Sehingga hal yang sama juga diimbau tidak dilakukan secara pribadi atau lembaga.
"'Open house' ditiadakan, termasuk di rumah pribadi saya dan pejabat lainnya di Cianjur. Kami juga mengimbau warga agar tetap mematuhi imbauan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus saat momen lebaran ini," katanya.
Pihaknya berharap semua kalangan dapat bersama-sama berupaya agar rantai penyebaran terputus dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara ketat, untuk diri pribadi, keluarga dan warga sekitar.
Baca juga: Pelaku pembakaran kekasihnya ditangkap polisi Cianjur di tengah hutan
Baca juga: Puluhan ribu pemudik sudah sampai di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021