Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro Tambunan meninjau pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Kota Bogor dan melihat langsung petugas gabungan di pos sekat dekat pintu tol Baranangsiang, memeriksa dan memutarbalikkan kendaraan yang akan mudik.
Brigjen Pol Eddy Sumitro dan rombongan yang tiba di kawasan Baranangsiang Kota Bogor, Kamis, sekitar pukul 12:20 WIB, turut menyaksikan petugas gabungan di pos sekat dekat pintu tol Baranangsiang memeriksa dan memutarbalikkan kendaraan yang akan mudik.
Kendaraan dari luar kota yang diberhentikan di pos sekat diberhentikan sementara dan diperiksa identitasnya serta surat keterangan negatif COVID-19.
Pada Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Kota Bogor, sesuai aturan dari pemerintah pusat, juga meniadakan sementara operasional bus antarkota antarprovinsi dan bus antarkota dalam provinsi (AKAP dan AKDP) dari terminal Baranangsiang, pada 6-17 Mei 2021.
Pada kesempatan tersebut, Eddy Sumitro juga turut menyaksikan pemberian paket sembako dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor kepada para supir bus AKAP dan AKDP yang busnya tidak operasional untuk sementara.
Eddy Sumitro juga meninjau Pos Pengamanan Utama Kota Bogor di terminal Baranangsiang untuk mengecek data-data dan personil yang bertugas, pada Operasi Ketupat Lodaya 2021.
Karena turun hujan cukup deras menjelang pukul 14:00 WIB, Eddy Sumitro baru meninggalkan Pos Pengamanan Utama di terminal Baranangsiang sekitar pukul 14:40 WIB, menuju ke Pos Polisi Lintas Gadog di Ciawi Kabupaten Bogor.
Kepada wartawan, Eddy Sumitro menuturkan Polda Jawa Barat menurunkan sekitar 17.000 personil pada Operasi Ketupat Lodaya 2021.
"Operasi Ketupat Lodaya ini tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bersama-sama mencegah penularan COVID-19. Jangan sampai ada lonjakan kasus baru COVID-19," katanya.
Eddy Sumitro menegaskan penyekatan kendaraan pada Operasi Ketupat Lodaya ini, tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan COVID-19 jangan sampai meningkat, bukan untuk memperlancar arus lalu lintas.
Menurut dia, di Jawa Barat kendaraan yang telah diperiksa hingga Kamis siang, ada sekitar 17.000 kendaraan dan dari jumlah tersebut sekitar 5.000 kendaraan diputarbalikkan arahnya. "Kendaraan yang diputarbalikkan, terutama dari arah Jakarta yang melintasi Jawa Barat," katanya.
Baca juga: Polresta Bogor Kota siapkan 1.500 personel gabungan cegah pemudik
Baca juga: Pemudik nekad di Kabupaten Bogor wajib karantina lima hari
Baca juga: Awas! Ngeyel mudik ke Kabupaten Bogor diisolasi di tempat angker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Brigjen Pol Eddy Sumitro dan rombongan yang tiba di kawasan Baranangsiang Kota Bogor, Kamis, sekitar pukul 12:20 WIB, turut menyaksikan petugas gabungan di pos sekat dekat pintu tol Baranangsiang memeriksa dan memutarbalikkan kendaraan yang akan mudik.
Kendaraan dari luar kota yang diberhentikan di pos sekat diberhentikan sementara dan diperiksa identitasnya serta surat keterangan negatif COVID-19.
Pada Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Kota Bogor, sesuai aturan dari pemerintah pusat, juga meniadakan sementara operasional bus antarkota antarprovinsi dan bus antarkota dalam provinsi (AKAP dan AKDP) dari terminal Baranangsiang, pada 6-17 Mei 2021.
Pada kesempatan tersebut, Eddy Sumitro juga turut menyaksikan pemberian paket sembako dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor kepada para supir bus AKAP dan AKDP yang busnya tidak operasional untuk sementara.
Eddy Sumitro juga meninjau Pos Pengamanan Utama Kota Bogor di terminal Baranangsiang untuk mengecek data-data dan personil yang bertugas, pada Operasi Ketupat Lodaya 2021.
Karena turun hujan cukup deras menjelang pukul 14:00 WIB, Eddy Sumitro baru meninggalkan Pos Pengamanan Utama di terminal Baranangsiang sekitar pukul 14:40 WIB, menuju ke Pos Polisi Lintas Gadog di Ciawi Kabupaten Bogor.
Kepada wartawan, Eddy Sumitro menuturkan Polda Jawa Barat menurunkan sekitar 17.000 personil pada Operasi Ketupat Lodaya 2021.
"Operasi Ketupat Lodaya ini tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bersama-sama mencegah penularan COVID-19. Jangan sampai ada lonjakan kasus baru COVID-19," katanya.
Eddy Sumitro menegaskan penyekatan kendaraan pada Operasi Ketupat Lodaya ini, tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan COVID-19 jangan sampai meningkat, bukan untuk memperlancar arus lalu lintas.
Menurut dia, di Jawa Barat kendaraan yang telah diperiksa hingga Kamis siang, ada sekitar 17.000 kendaraan dan dari jumlah tersebut sekitar 5.000 kendaraan diputarbalikkan arahnya. "Kendaraan yang diputarbalikkan, terutama dari arah Jakarta yang melintasi Jawa Barat," katanya.
Baca juga: Polresta Bogor Kota siapkan 1.500 personel gabungan cegah pemudik
Baca juga: Pemudik nekad di Kabupaten Bogor wajib karantina lima hari
Baca juga: Awas! Ngeyel mudik ke Kabupaten Bogor diisolasi di tempat angker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021