Tokocrypto, pedagang aset kripto pertama yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), menggandeng Peruri untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pelanggan dalam rangka menumbuhkan kepercayaan terhadap industri aset kripto di Indonesia.
Peruri, sebagai satu-satunya BUMN yang termasuk dalam penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE), memiliki kemampuan menerbitkan sertifikat digital yang dapat digunakan untuk customer on boarding.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat dini hari, mendukung upaya untuk terus meningkatkan kepercayaan dan rasa nyaman, baik bagi pelanggan dan ekosistemnya, guna menumbuhkan industri aset kripto. Hal ini selaras dengan semangat perusahaan untuk mendukung industri blockchain di Indonesia.
"Saat ini Peruri juga mampu menjaminkan keaslian sistem digital, salah satunya adalah verifikasi dan autentikasi customer on boarding. Proses ini menjadi sangat kritikal karena jika kita sudah yakin dengan validitas dari user-nya, untuk segala jenis transaksi yang dilakukan akan aman," kata Dwina.
Fenomena aset kripto yang fantastis kian menarik minat investor Indonesia. Bursa perdagangan aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan jumlah investor, volume, dan transaksi yang signifikan mulai dari awal tahun sampai hari ini.
Dilansir dari berbagai media, BAPPEBTI mengungkapkan jumlah investor kripto di Indonesia tercatat 4,45 juta di akhir Maret 2021.
Sementara itu, Tokocrypto mencatat active trader mencapai lebih dari 90.000 per minggu, volume transaksi harian mencapai kurang lebih 60 juta dolar AS dan total unduh aplikasi seluler sebesar 400.000 sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober 2020.
Berbagai inisiatif pemerintah untuk menciptakan iklim industri aset kripto yang kondusif sudah dilakukan.
Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) pun terus meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum, serta kepastian berusaha di sektor komoditas digital atau aset kripto.
"Kami tentunya mendukung berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan aset kriptoyang tujuan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, khususnya di bidang blockchain dan investasi aset kripto, termasuk dalam mendukung BAPPEBTI dalam menghadapi Mutual Evaluation Review (MER) agar Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh FATF," kata COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda.
Selain dengan Peruri, Tokocrypto juga menjalin kolaborasi strategis bersama dengan ICH, lembaga yang menerima pelaporan dan pendaftaran transaksi aset kripto di Indonesia.
Integrasi Tokocrypto dengan Lembaga Kliring ICH merupakan sebuah langkah konkret yang dilakukan untuk membangun ekosistem perdagangan aset kripto yang lebih terkontrol dan terawasi dengan baik sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan kepada investor untuk bertransaksi di Indonesia.
Baca juga: Harga aset kripto Ethereum tembus Rp40 juta
Baca juga: Lonjakan harga gila-gilaan buat investor lirik mata uang kripto
Baca juga: DOGE naik lebih dari 600 persen selama sepekan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Peruri, sebagai satu-satunya BUMN yang termasuk dalam penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE), memiliki kemampuan menerbitkan sertifikat digital yang dapat digunakan untuk customer on boarding.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat dini hari, mendukung upaya untuk terus meningkatkan kepercayaan dan rasa nyaman, baik bagi pelanggan dan ekosistemnya, guna menumbuhkan industri aset kripto. Hal ini selaras dengan semangat perusahaan untuk mendukung industri blockchain di Indonesia.
"Saat ini Peruri juga mampu menjaminkan keaslian sistem digital, salah satunya adalah verifikasi dan autentikasi customer on boarding. Proses ini menjadi sangat kritikal karena jika kita sudah yakin dengan validitas dari user-nya, untuk segala jenis transaksi yang dilakukan akan aman," kata Dwina.
Fenomena aset kripto yang fantastis kian menarik minat investor Indonesia. Bursa perdagangan aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan jumlah investor, volume, dan transaksi yang signifikan mulai dari awal tahun sampai hari ini.
Dilansir dari berbagai media, BAPPEBTI mengungkapkan jumlah investor kripto di Indonesia tercatat 4,45 juta di akhir Maret 2021.
Sementara itu, Tokocrypto mencatat active trader mencapai lebih dari 90.000 per minggu, volume transaksi harian mencapai kurang lebih 60 juta dolar AS dan total unduh aplikasi seluler sebesar 400.000 sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober 2020.
Berbagai inisiatif pemerintah untuk menciptakan iklim industri aset kripto yang kondusif sudah dilakukan.
Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) pun terus meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum, serta kepastian berusaha di sektor komoditas digital atau aset kripto.
"Kami tentunya mendukung berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan aset kriptoyang tujuan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, khususnya di bidang blockchain dan investasi aset kripto, termasuk dalam mendukung BAPPEBTI dalam menghadapi Mutual Evaluation Review (MER) agar Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh FATF," kata COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda.
Selain dengan Peruri, Tokocrypto juga menjalin kolaborasi strategis bersama dengan ICH, lembaga yang menerima pelaporan dan pendaftaran transaksi aset kripto di Indonesia.
Integrasi Tokocrypto dengan Lembaga Kliring ICH merupakan sebuah langkah konkret yang dilakukan untuk membangun ekosistem perdagangan aset kripto yang lebih terkontrol dan terawasi dengan baik sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan kepada investor untuk bertransaksi di Indonesia.
Baca juga: Harga aset kripto Ethereum tembus Rp40 juta
Baca juga: Lonjakan harga gila-gilaan buat investor lirik mata uang kripto
Baca juga: DOGE naik lebih dari 600 persen selama sepekan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021