Bandung, 23/8 (ANTARA) - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Irianto MS Syafiuddin mengatakan akan segera mengklarifikasi adanya surat keputusan pemecatan terhadap dirinya oleh DPP Partai Golkar.
Irianto MS Syafiudin, saat ditemui Senin di kantor DPD Golkar Jabar, Bandung, mengatakan, bersama Sekrataris DPD dia akan akan melakukan perlawanan dengan menganulir SK tersebut.
"Memang saya dengar ada SK tentang pencopotan saya tersebut, tetapi saya akan melakukan klarifikasi," kata pengurus partai yang kini menjabat sebagai Bupati Indramayu tersebut.
Dia mengaku masih menjalani kegiatannya sebagai Ketua DPD, dan akan hadir sebagai juru kampanye di Pilkada Kabupaten Bandung untuk pasangan Dadang Naser dan Deden Rumaji di lapangan Patal Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menurut Irianto, jika SK tersebut benar adanya, dirinya pribadi akan melakukan kejutan.
Dia mengatakan, sejak munculnya pemberitaan mengenai adanya SK pencopotan tersebut, dirinya mengaku mendapat SMS dari tiga pimpinan partai besar di Jawa Barat.
"Sejak kemarin ramai dalam pemberitaan SK pencopotan, saya memang belum mengeluarkan pernyataan. Namun karena sudah ramai di media, banyak sejumlah petinggi partai di Jabar yang melakukan lobi untuk pindah ke partai tersebut," katanya.
SK tersebut disebut-sebut terkait adanya dualisme kepemimpinan DPD Golkar Kabupaten Bekasi yang diklaim oleh DPP Golkar bahwa Ketua DPD Bekasi yakni Darip, sedangkan yang disetujui oleh DPD Jabar yakni Neneng.
***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Irianto MS Syafiudin, saat ditemui Senin di kantor DPD Golkar Jabar, Bandung, mengatakan, bersama Sekrataris DPD dia akan akan melakukan perlawanan dengan menganulir SK tersebut.
"Memang saya dengar ada SK tentang pencopotan saya tersebut, tetapi saya akan melakukan klarifikasi," kata pengurus partai yang kini menjabat sebagai Bupati Indramayu tersebut.
Dia mengaku masih menjalani kegiatannya sebagai Ketua DPD, dan akan hadir sebagai juru kampanye di Pilkada Kabupaten Bandung untuk pasangan Dadang Naser dan Deden Rumaji di lapangan Patal Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menurut Irianto, jika SK tersebut benar adanya, dirinya pribadi akan melakukan kejutan.
Dia mengatakan, sejak munculnya pemberitaan mengenai adanya SK pencopotan tersebut, dirinya mengaku mendapat SMS dari tiga pimpinan partai besar di Jawa Barat.
"Sejak kemarin ramai dalam pemberitaan SK pencopotan, saya memang belum mengeluarkan pernyataan. Namun karena sudah ramai di media, banyak sejumlah petinggi partai di Jabar yang melakukan lobi untuk pindah ke partai tersebut," katanya.
SK tersebut disebut-sebut terkait adanya dualisme kepemimpinan DPD Golkar Kabupaten Bekasi yang diklaim oleh DPP Golkar bahwa Ketua DPD Bekasi yakni Darip, sedangkan yang disetujui oleh DPD Jabar yakni Neneng.
***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010