Cikampek, Karawang, 20/8 (ANTARA) - Stok pupuk urea PT Pupuk Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat semakin menumpuk, dan hingga pertengahan Agustus 2010 mencapai lebih kurang 117 ribu ton.

Stok sebanyak itu setara dengan persediaan untuk kebutuhan dua bulan ke depan, padahal pemerintah telah membatasi stok hanya diperbolehkan untuk kebutuhan dua pekan ke depan, kata Ade Cahya Kurniawan, dari Biro Komunikasi PT Pupuk Kujang, Jumat di Cikampek.

"Sekarang ini terjadi penumpukan stok pupuk urea, dan telah melampaui batas yang diharuskan pemerintah," kata Ade Cahya Kurniawan menambahkan.

Ia menyebutkan stok pupuk urea sebanyak itu tersimpan di gudang-gudang lini tiga di wilayah Jawa Barat sebanyak 102.309 ton, dan sisanya menumpuk di pabrik PT Pupuk Kujang di Desa Dawuan, Cikampek.

Bahkan, tambahnya, pupuk akan semakin menumpuk dengan penambahan produksi pupuk urea PT Pupuk Kujang yang diproyeksikan sebanyak 45.000 ton dalam dua pekan mendatang.

Ia menjelaskan, melimpahnya pupuk urea produk PT Pupuk Kujang disebabkan rendahnya serapan di lapangan, dan ketidakseimbangan kebutuhan dengan banyaknya produksi yang dihasilkan oleh dua pabrik.

Dari data yang ada di pihaknya menunjukkan bahwa hingga pertengahan Agustus 2010 serapan pupuk urea di wilayah Jawa Barat, hanya sekitar 56 persen atau terserap 14.795 ton dari rencana kebutuhan sebanyak 26.336 ton untuk periode bulan Agustus.

Kondisi ini, kata dia, tidak jauh berbeda dengan serapan pupuk urea di daerah-daerah wilayah PT Pupuk Kujang di Provinsi Jawa Tengah.

"Hingga 17 Agustus 2010 tingkat serapan di Jawa Tengah tidak lebih dari 53 persen," kata Cahya.

Ia memperkirakan rendahnya serapan pupuk disebabkan banyak daerah pertanian yang belum banyak memerlukan pupuk, selain kekhawatiran para petani terjadi bencana banjir, setelah tanaman padi mereka dipupuk.

"Kemungkinan itu karena tidak menentunya cuaca sekarang ini," katanya.

Akan tetapi, kata dia, melimpahnya stok pupuk sebagai jaminan PT Pupuk Kujang akan ketersediaan pupuk, dan mengantisipasi lonjakan permintaan.

"Tidak ada alasan kelangkaan pupuk di lapangan dengan melimpahnya stok sekarang ini," katanya.

Adjat S

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010