Pembangunan Silicon Valley Amerika Serikat ala Indonesia akhirnya terwujud di kawasan ekonomi khusus (KEK) Kecamatan Cikidang yang diperluas hingga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Kami siap memberikan "karpet merah" untuk terlaksananya pembangunan itu," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun, sebenarnya rencana pembangunan pusat inovasi dan teknologi di beberapa lokasi di Indonesia sudah dilakukan sejak 2015, tetapi tidak pernah terwujud karena terkendala beberapa hal.
Tapi, di 2021 ini rencana pembangunan tersebut diyakini terwujud di Kabupaten Sukabumi dengan mengambil lokasi di KEK Cikidang dan sebagian lagi di Kecamatan Cibadak. Pembangunan KEK pengembangan teknologi dan industri 4.0. (four point zero) diberi nama Proyek Bukit Algoritma.
Marwan menambahkan informasi yang diterimanya adapun anggarannya yang senilai Rp18 triliun berasal dari investor atau swasta. Ia pun optimistis pembangunan megaproyek ini terwujud karena sudah dilakukan berbagai persiapan yang matang,
"KEK Cikidang sedang proses, karena bapak Presiden Joko Widodo mendahulukan KEK pariwisata. Tapi, karena tempatnya sangat berdekatan sehingga dua KEK ini harus menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di nasional," tambahnya.
Menurutnya, untuk mendukung pengembangan KEK itu, telah sejalan dengan pembangunan insfrastruktur transportasi mulai dari percepatan pembangunan Jalan Tol Bocimi, jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor, bahkan pembangunan Bandara Sukabumi pun akan segera terlaksana.
Dengan ditetapkannya Kabupaten Sukabumi untuk dijadikan tempat pelaksanaan megaproyek ini tentu menjadi tantangan yang berat, tapi ia tetap optimistis pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Selain itu, yang menjadi syarat KEK Cikidang yakni investor harus sudah ada yang bersedia masuk di kawasan tersebut. Pemkab Sukabumi sendiri sangat menyambut pembangunan tersebut dan menyambut dengan karpet merah para investor yang sudah siap menanamkan modalnya.
"Syaratnya kalau KEK Cikidang ini harus sudah ada investor yang bersedia masuk mengisi kawasan itu dan kita pun sudah menjawab bahwa ada beberapa perusahaan yang sudah mau masuk setelah pembangunan Tol Bocimi sesi II selesai," katanya.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan pihaknya apalagi pembangunan ini sejalan dengan misi Pemkab Sukabumi. Kemudian, warga Kabupaten Sukabumi khususnya yang berada di KEK harus benar-benar memanfaatkan peluang ini untuk mendongkrak perekonomian dan jangan hanya menjadi penonton.
Maka dari itu, warga harus mampu berinovasi, kreatif dan mampu bersaing serta bisa menangkap berbagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan minimalnya untuk keluarganya sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami siap memberikan "karpet merah" untuk terlaksananya pembangunan itu," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun, sebenarnya rencana pembangunan pusat inovasi dan teknologi di beberapa lokasi di Indonesia sudah dilakukan sejak 2015, tetapi tidak pernah terwujud karena terkendala beberapa hal.
Tapi, di 2021 ini rencana pembangunan tersebut diyakini terwujud di Kabupaten Sukabumi dengan mengambil lokasi di KEK Cikidang dan sebagian lagi di Kecamatan Cibadak. Pembangunan KEK pengembangan teknologi dan industri 4.0. (four point zero) diberi nama Proyek Bukit Algoritma.
Marwan menambahkan informasi yang diterimanya adapun anggarannya yang senilai Rp18 triliun berasal dari investor atau swasta. Ia pun optimistis pembangunan megaproyek ini terwujud karena sudah dilakukan berbagai persiapan yang matang,
"KEK Cikidang sedang proses, karena bapak Presiden Joko Widodo mendahulukan KEK pariwisata. Tapi, karena tempatnya sangat berdekatan sehingga dua KEK ini harus menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di nasional," tambahnya.
Menurutnya, untuk mendukung pengembangan KEK itu, telah sejalan dengan pembangunan insfrastruktur transportasi mulai dari percepatan pembangunan Jalan Tol Bocimi, jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor, bahkan pembangunan Bandara Sukabumi pun akan segera terlaksana.
Dengan ditetapkannya Kabupaten Sukabumi untuk dijadikan tempat pelaksanaan megaproyek ini tentu menjadi tantangan yang berat, tapi ia tetap optimistis pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Selain itu, yang menjadi syarat KEK Cikidang yakni investor harus sudah ada yang bersedia masuk di kawasan tersebut. Pemkab Sukabumi sendiri sangat menyambut pembangunan tersebut dan menyambut dengan karpet merah para investor yang sudah siap menanamkan modalnya.
"Syaratnya kalau KEK Cikidang ini harus sudah ada investor yang bersedia masuk mengisi kawasan itu dan kita pun sudah menjawab bahwa ada beberapa perusahaan yang sudah mau masuk setelah pembangunan Tol Bocimi sesi II selesai," katanya.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan pihaknya apalagi pembangunan ini sejalan dengan misi Pemkab Sukabumi. Kemudian, warga Kabupaten Sukabumi khususnya yang berada di KEK harus benar-benar memanfaatkan peluang ini untuk mendongkrak perekonomian dan jangan hanya menjadi penonton.
Maka dari itu, warga harus mampu berinovasi, kreatif dan mampu bersaing serta bisa menangkap berbagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan minimalnya untuk keluarganya sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021