PT Pertamina (Persero) telah melakukan pengiriman perdana produk pertalite sebanyak 200 ribu barel atau setara 32 ribu kiloliter melalui jalur laut dari Kilang Cilacap menuju wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Manajer Humas dan CSR Pertamina Kilang Cilacap Hatim Ilwan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan pengapalan itu merupakan skema alih suplai kebutuhan bahan bakar pasca insiden kebakaran empat tangki penampungan BBM di Kilang Balongan pada akhir Maret lalu.
"Ini komitmen kami guna mengamankan stok BBM untuk wilayah Jabodetabek yang sebelumnya disuplai dari Kilang Balongan,” kata Hatim Ilwan.
Dari Dermaga III Area Oil Movement 70 Komplek Pantai Teluk Penyu di Cilacap, kapal bernama lambung Ratu Ruwaidah itu bertolak langsung menuju Integrated Terminal Balongan.
Kilang Cilacap membangun fasilitas tambahan sehingga pertalite bisa loading langsung ke kapal pengangkut melalui dermaga tersebut.
Pengapalan pertalite tersebut, lanjut Hatim, menjadi catatan sejarah bagi pengiriman BBM melalui jalur laut karena sejak awal tahun ini pertalite dari Kilang Cilacap dikirim ke terminal bahan bakar Lomanis yang kemudian didistribusikan melalui jalur pipa ruas Cilacap, Yogyakarta, dan Bandung.
“Ke depan dengan fasilitas ini kami bisa lebih fleksibel mengirim BBM, termasuk pertamax dan pertamax turbo ke wilayah manapun,” kata Hatim.
Kegiatan pengiriman pertalite jalur laut merupakan bagian dari tambahan produksi sebesar 400 ribu barel per bulan atau 20 persen dari produksi pertalite Kilang Cilacap yang sebelumnya mencapai 2 juta barel per bulan.
Baca juga: Pertamina pastikan pasokan BBM, LPG dan avtur di Jakarta, Jabar dan Banten Aman
Baca juga: Dirut Pertamina pantau pasokan BBM pascakebakaran kilang Balongan
Baca juga: PT Pertamina jamin pasokan gas bagi nelayan program konversi BBM ke BBG
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Manajer Humas dan CSR Pertamina Kilang Cilacap Hatim Ilwan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan pengapalan itu merupakan skema alih suplai kebutuhan bahan bakar pasca insiden kebakaran empat tangki penampungan BBM di Kilang Balongan pada akhir Maret lalu.
"Ini komitmen kami guna mengamankan stok BBM untuk wilayah Jabodetabek yang sebelumnya disuplai dari Kilang Balongan,” kata Hatim Ilwan.
Dari Dermaga III Area Oil Movement 70 Komplek Pantai Teluk Penyu di Cilacap, kapal bernama lambung Ratu Ruwaidah itu bertolak langsung menuju Integrated Terminal Balongan.
Kilang Cilacap membangun fasilitas tambahan sehingga pertalite bisa loading langsung ke kapal pengangkut melalui dermaga tersebut.
Pengapalan pertalite tersebut, lanjut Hatim, menjadi catatan sejarah bagi pengiriman BBM melalui jalur laut karena sejak awal tahun ini pertalite dari Kilang Cilacap dikirim ke terminal bahan bakar Lomanis yang kemudian didistribusikan melalui jalur pipa ruas Cilacap, Yogyakarta, dan Bandung.
“Ke depan dengan fasilitas ini kami bisa lebih fleksibel mengirim BBM, termasuk pertamax dan pertamax turbo ke wilayah manapun,” kata Hatim.
Kegiatan pengiriman pertalite jalur laut merupakan bagian dari tambahan produksi sebesar 400 ribu barel per bulan atau 20 persen dari produksi pertalite Kilang Cilacap yang sebelumnya mencapai 2 juta barel per bulan.
Baca juga: Pertamina pastikan pasokan BBM, LPG dan avtur di Jakarta, Jabar dan Banten Aman
Baca juga: Dirut Pertamina pantau pasokan BBM pascakebakaran kilang Balongan
Baca juga: PT Pertamina jamin pasokan gas bagi nelayan program konversi BBM ke BBG
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021