Bandung, 7/8 (ANTARA) - Ajang "Kaulinan Urang Lembur" atau olimpiade permainan tradisional rakyat (Alimpiado) ke-2, diharapkan bisa menaikkan pamor permainan tradisional yang dinilai mulai punah.

"Saya harap Alimpiado ke-2 ini bisa menaikkan pamor atau citra permainan tradisional di generasi muda kita yang keberadaannya mulai punah," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, usai membuka Ajang Alimpiado ke-2, di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Jalan Dipati Ukur Bandung, Sabtu.

Dede menilai pelan-pelan tapi pasti, Alimpiado ini bisa mengangkat keberadaan permainan tradisional.

Sembilan jenis permainan tradisional akan dilombakan dalam ajang Alimpiado ke-2 ini, yaitu egrang, kelom batok, rorodaan, sondah, sorodot gaplok, perepet jengkol, gatrik, gasing, serta bedil jepret.

Menurutnya, Alimpiado bisa dikatakan sebagai pembuka menuju kegiatan-kegiatan lain untuk mempertahankan keberadaan permainan tradisional.

"Alimpiado ini sebagai bentuk seruan pada masyarakat di tengah perkembangan budaya dalam gempuran teknologi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Drs H Herdiwan, menjelaskan, Alimpaido adalah pelesetan olimpiade.

Alim dalam bahasa Sunda artinya tidak mau, sedangkan paido artinya dimarahi, ujarnya.

Pihaknya berharap dengan adanya Alimpiado ini permainan tradisional di Jawa Barat dapat dikenal lebih luas lagi.

"Mari kita promosikan kaulinan tradisional dari Jabar ke dunia melalui Alimpiado ini," ujar Herdiwan.

Selain 26 kabupaten/kota di Jawa Barat, Alimpiado ke-2 juga diikuti oleh Malaysia dan provinsi lain di Indonesia, seperti Bangka Belitung, Lampung, Sulawesi Utara, dan Papua.

Bahkan, 13 mahasiswa dari Korea Selatan ikut serta dalam acara ini.

Alimpiado ke-2 berlasung pada 7-8 Agustus dan memperebutkan hadiah total Rp25 juta. ***4***

(U.KR-ASJ/B/D009/D009) 07-08-2010 12:02:55

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010