Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan penanaman 20 ribu bibit pohon mangrove di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat untuk memulihkan ekosistem pesisir sekaligus meminimalisasi dampak megathrust.

"Penanaman ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya ancaman bahaya megathrush yang diperkirakan akan terjadi, hal ini juga untuk melakukan pemulihan ekosistem pesisir, khusus untuk Pangandaran kita tanam sebanyak 20 ribu bibit," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Safii Nasution melalui siaran pers di Pangandaran, Selasa.

Kementerian Sosial menyiapkan 2,7 juta bibit pohon mangrove yang disebar di seluruh Indonesia dengan cara penanaman gotong royong melibatkan Tagana daerah setempat.

Ia menyampaikan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia, untuk itu perlu dirawat bersama.


"Semoga masyarakat dapat menjaga dan merawat bibit mangrove yang ditanam, serta dapat merasakan manfaat keberadaan ekosistem mangrove," katanya.

Safii menyampaikan kegiatan penanaman mangrove tersebut dalam rangka hari ulang tahun ke-17 Tagana dengan puncak acara peringatan dipusatkan di Kabupaten Pangandaran.

Selain penanaman bibit mangrove, kata Safii, Kemensos juga melakukan peningkatan kapasitas tiga kemampuan dasar penyelamatan yang harus dimiliki Tagana yakni vertical rescue, water rescue, dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).

"Semua materi ini kita berikan kepada seluruh personel Tagana sebagai bekal mereka untuk terjun ke lokasi bencana, jika ada yang kena bencana dan kebetulan hanya ada personel Tagana di sana maka dia bisa memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis dan SAR datang," kata Safii.

Baca juga: TAGANA tingkatkan tiga kemampuan dasar penyelamatan di Pangandaran

Baca juga: 1.000 nelayan Pangandaran dilatih keterampilan hadapi gempa megathrust


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021