Bandung, 6/8 (ANTARA) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Bandung Raya, membakar ban bekas di depan Gedung Sate Bandung, sebagai bentuk simpati terhadap banyaknya warga Jawa Barat yang menjadi korban ledakan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram.

"Pemerintah mengirimkan bom waktu berupa tabung gas elpiji ke rumah-rumah rakyat, yang sewaktu-waktu bisa meledak," kata Koordinator Aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandung Raya, Janur Mulyadi, di selasa-sela aksinya, Jumat.

Ia menilai pengawasan serta sosialisasi penggunaan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram dari pemerintah masih kurang.

"Kenapa sosialisasi diadakan setelah banyak warga yang menjadi korban ledakan gas elpiji tiga kilogram," katanya.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti kebijakan pemerintah yang telah menaikan tarif dasar listrik untuk sektor industri.

"Lagi dan lagi, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak memikirkan terhadap kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Aksi tersebut langsung ditanggapi oleh tiga orang anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, diantaranya Deden Darmansyah dan Agus Welianto Santoso(Fraksi PDI Perjuangan).

Sekretaris Komisi A DPRD Jawa Barat Agus Welianto Santoso, menyatakan, akan menampung seluruh aspirasi yang disampaikan oleh HMI Bandung Raya tersebut.

"Saya akan tampung semua aspirasi teman-teman mahasiswa dan kami berjanji akan membawa aspirasi dalam bentuk rekomendasi untuk disampaikan ke pemerintah pusat," kata Agus. ***1***

(U.KR-ASJ/C/Y003/Y003) 06-08-2010 13:55:20

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010