Kasus positif COVID-19 harian di Arab Saudi naik di atas angka 500 untuk pertama kalinya sejak Oktober dan Kementerian Kesehatan pada Sabtu (27/3) menyalahkan kerumunan dan pengabaian langkah pencegahan COVID seperti jaga jarak sosial sebagai biang keroknya.
Negara Teluk itu mencatat 510 infeksi baru pada Jumat (26/3) dan 502 kasus pada Sabtu (27/3) sehingga totalnya menjadi 387.794 kasus, dengan 6.643 korban meninggal. Lebih dari 200 kasus dilaporkan di Ibu Kota Riyadh.
Kerajaan tersebut mencatat infeksi harian COVID-19 di bawah angka 100 pada Januari, dari puncaknya 4.000 kasus lebih pada Juni.
Otoritas pekan lalu memperluas vaksinasi COVID-19 bagi semua warga negara dan penduduk berusia 16 tahun ke atas.
Terhitung pertengahan Mei, pekerja di gerai makanan, transportasi umum, pusat kebugaran, dan salon yang tidak divaksin akan diharuskan melakukan tes PCR setiap pekan.
Arab Saudi pada Januari memperpanjang larangan perjalanan bagi warga negara mereka dan akan membuka kembali secara penuh pintu masuk pada 17 Mei.
Pada Februari, otoritas juga menangguhkan izin masuk warga asing dari 20 negara, kecuali kalangan diplomat dan praktisi medis.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Negara Teluk itu mencatat 510 infeksi baru pada Jumat (26/3) dan 502 kasus pada Sabtu (27/3) sehingga totalnya menjadi 387.794 kasus, dengan 6.643 korban meninggal. Lebih dari 200 kasus dilaporkan di Ibu Kota Riyadh.
Kerajaan tersebut mencatat infeksi harian COVID-19 di bawah angka 100 pada Januari, dari puncaknya 4.000 kasus lebih pada Juni.
Otoritas pekan lalu memperluas vaksinasi COVID-19 bagi semua warga negara dan penduduk berusia 16 tahun ke atas.
Terhitung pertengahan Mei, pekerja di gerai makanan, transportasi umum, pusat kebugaran, dan salon yang tidak divaksin akan diharuskan melakukan tes PCR setiap pekan.
Arab Saudi pada Januari memperpanjang larangan perjalanan bagi warga negara mereka dan akan membuka kembali secara penuh pintu masuk pada 17 Mei.
Pada Februari, otoritas juga menangguhkan izin masuk warga asing dari 20 negara, kecuali kalangan diplomat dan praktisi medis.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021