Musim kompetisi MotoGP 2021 akan kembali bergulir ketika Qatar menjadi tuan rumah seri pembuka dengan balapan malam hari akhir pekan ini.

Berikut ini lima hal yang menjadi sorotan utama sebelum bendera start dikibarkan di Sirkuit Internasional Losail, Minggu nanti.


Musim kedua di tengah pandemi
Satu tahun setelah pandemi COVID-19 memaksa pembatalan Grand Prix Qatar sebagai seri pertama, Sirkuit Losail kali ini kembali ke kalender MotoGP untuk menggelar dua seri pembuka secara beruntun pada 28 Maret dan 4 April dengan gemerlap lampu sorot balapan pada malam hari.

Qatar, yang juga menjadi panggung tes pramusim bulan ini, telah menawarkan vaksinasi virus corona kepada seluruh personel paddock MotoGP.

Setelah dua seri di Qatar, sirkus MotoGP akan terbang ke Portugal untuk balapan ketiga di Sirkuit Algarve.

Kalender sementara terdiri dari 19 balapan, dengan kemungkinan dua balapan tambahan yaitu di Amerika Serikat dan Argentina akhir tahun nanti.

Sedangkan Sirkuit Mandalika di Indonesia masih berada dalam daftar sirkuit cadangan.


Partisipasi Marquez
Para fan Marc Marquez dibuat kecewa setelah sang juara dunia delapan kali tak akan turun dalam dua seri pembuka di Qatar menyusul keputusan medis untuk melanjutkan pemulihan cedera sang pebalap.

Bintang tim Repsol Honda itu mendapati cedera tulang humerus kanan setelah terjatuh pada seri pembuka di Jerez sehingga melewatkan sisa musim 2020 sehingga merelakan gelar juara jatuh ke tangan kompatriot asal Spanyol Joan Mir.

Marquez sedikitnya harus menjalani tiga kali bedah, terakhir Desember.

Dan awal pekan ini, meninjau periode waktu dan kondisi konsolidasi tulang Marquez, tim dokter menyarankan untuk tidak menyegerakan Marquez kembali ke trek setelah cukup lama tidak aktif membalap guna menghindari resiko terhadap humerusnya dalam kompetisi yang intens.

Dengan jadwal cek medis selanjutnya 12 April menandakan Marquez kemungkinan menargetkan kembali turun berkompetisi di Portugal pada 18 April nanti.

Juara MotoGP enam kali itu tak ingin sesumbar mengklaim kembali titelnya ketika bisa membalap lagi nanti.

"Tujuannya adalah mengemudikan motor, bersenang-senang lagi dan dari sana menemukan level yang baik dan bertarung untuk podium dan kemenangan. Akan butuh berapa lama untuk itu? Saya tidak tahu," kata Marquez seperti dikutip AFP.


Lembaran baru The Doctor
Valentino Rossi memasuki tahun ke-26 berkompetisi sebagai pebalap Grand Prix pada usia 42 tahun, tapi dorongan dan tekad 'The Doctor' tak meredup setelah dia pertama kalinya meninggalkan tim pabrikan sejak 2002 untuk bergabung dengan tim satelit Yamaha SRT.

Juara dunia MotoGP tujuh kali itu optimistis pergantian seragam itu akan membawa hasil yang lebih baik ketimbang musim terburuknya pada 2020 di mana dia finis peringkat ke-15 klasemen dan melewatkan dua balapan karena terjangkit COVID-19.

Rossi setidaknya memiliki satu musim lagi untuk membuktikan diri masih bertaji.

"Secara resmi (kontrak saya) untuk satu tahun, tapi tujuan saya adalah untuk membalap dua (tahun) lagi," kata Rossi dalam wawancara dengan La Repubblica.

"Itu akan bergantung kepada bagaimana 2021 berjalan. Jika saya menikmatinya, bertarung untuk kemenangan dan podium, berada di lima besar, kemudian saya akan lanjut..."

Tandem Rossi tahun ini adalah Franco Morbidelli, yang merupakan jebolan akademi VR46 milik Rossi.

Morbidelli, yang menjadi runner-up 2020, menganggap Rossi sebagai mentor dan seorang kakak.

Dan Rossi pun berharap persahabatannya itu mampu membentengi mereka dari rivalitas yang sering terjadi di antara rekan satu tim.

"Untuk bertarung dan masih menjadi teman kami membutuhkan pertemanan sejati. Ini tidak akan mudah, tapi saya rasa kami bisa melakukannya."


Konsistensi Mir
Tumbangnya Marquez membuka jalan bagi Joan Mir, yang pada seri penultima mengunci kemenangan Grand Prix MotoGP pertamanya dan mengakhiri rentetan nirmenang sejak 2017 ketika dia merebut titel Moto3.

Disebut sebagai pebalap paling konsisten tahun lalu, Mir akan berusaha mempertahankan gelarnya bersama Suzuki melawan sejumlah penantang serius.

Di antaranya Fabio Quartararo yang mengambil alih bangku Rossi dalam tim pabrikan Yamaha.

Quartararo telah membukti diri sebagai calon juara setelah memenangi tiga balapan musim lalu meski performa tak konsisten motornya menghalanginya menjadi juara dunia MotoGP pertama asal Prancis.

"Saya siap memenangi kejuaraan ini. Pada 2019, saya naik podium, tahun lalu dengan sejumlah kemenangan, hal yang terlewatkan adalah langkah final, menjadi juara dunia," kata Quartararo.


Hasil tes pramusim
Pebalap Australia Jack Miller menjadi salah satu penantang gelar musim ini setelah melihat hasil tes pramusim di Qatar bulan ini.

Menunggangi motor Ducati tim pabrikan, Miller mencatatkan waktu tercepat dari lima hari tes dengan 1 menit 53,183 detik, yang menjadi rekor tak resmi di Losail.

Trio Yamaha, Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli menjaga jaraknya kurang dari 0,1 detik dari Miller sedangkan pebalap Ducati lainnya, Francesco Bagnaia melengkapi peringkat lima besar tes Qatar.

Baca juga: Valentino Rossi optimistis setelah pecahkan rekor pribadi di Qatar

Baca juga: Ducati luncurkan motor baru untuk pembalapnya di MotoGP 2021



 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021