Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut, Jawa Barat memprediksi harga cabai di pasaran akan turun saat Ramadhan hingga Lebaran karena adanya panen raya cabai di sentra tanaman cabai di Garut.
"Sekarang kondisi cabai khususnya rawit atau inul ini tidak sebanding ketersediaan dengan permintaan, namun nanti bulan April ini akan ada panen raya, jadi bisa turun harganya," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Garut Erwin Rianto Nugraha di Garut, Rabu.
Ia menuturkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah menginstruksikan langsung ke tingkat daerah untuk monitor langsung komoditas cabai agar terkendali pasokan dan harganya.
Hasil penelusuran di lapangan, saat ini harga cabai rawit dari petani di kisaran Rp80 ribu per kilogram, kemudian sampai di pedagang eceran sampai Rp100 ribuan, namun harga itu akan turun di kisaran Rp45 sampai Rp50 ribu per kilogram setelah adanya pasokan dari petani lokal.
"Kalau nanti panen di bulan April lalu di Mei maka persediaan akan aman dengan posisi harga di petani bisa Rp45 sampai Rp50 (ribu), atau di pengecer nanti bisa Rp60 ribu," katanya.
Ia menyampaikan hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian panen raya di bulan April diperkirakan seluas 229 hektare, lalu di Mei kembali panen seluas 240 hektare tanaman cabai.
"Bulan puasa di bulan April dan Lebaran di bulan Mei jadi, saya kira stok akan aman, dan harga bisa turun karena stok banyak," katanya.
Ia mengungkapkan selama ini cabai yang dijual di pasaran Garut sebagian besar dipasok dari luar Garut, sementara daerah pemasok lebih cenderung memenuhi kebutuhan pasar di Jakarta, sedangkan ke daerah Garut sedikit.
Minimnya stok dari luar daerah itu menyebabkan harga naik, sementara pasokan dari petani lokal juga sedikit tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
"Yang menjadi persoalan cabai naik di Garut itu karena alur distribusinya kebanyakan ke Jakarta, bagaimana dengan Garut hanya 1 atau 2 kuintal, sedikit," katanya.
Baca juga: PT Pupuk Kujang dampingi petani cabai Garut agar produktif
Baca juga: Harga cabai rawit di Garut naik akibat pasokan dari petani minim
Baca juga: Harga semua jenis cabai di Pasar Induk Garut turun karena minim pembeli
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Sekarang kondisi cabai khususnya rawit atau inul ini tidak sebanding ketersediaan dengan permintaan, namun nanti bulan April ini akan ada panen raya, jadi bisa turun harganya," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Garut Erwin Rianto Nugraha di Garut, Rabu.
Ia menuturkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah menginstruksikan langsung ke tingkat daerah untuk monitor langsung komoditas cabai agar terkendali pasokan dan harganya.
Hasil penelusuran di lapangan, saat ini harga cabai rawit dari petani di kisaran Rp80 ribu per kilogram, kemudian sampai di pedagang eceran sampai Rp100 ribuan, namun harga itu akan turun di kisaran Rp45 sampai Rp50 ribu per kilogram setelah adanya pasokan dari petani lokal.
"Kalau nanti panen di bulan April lalu di Mei maka persediaan akan aman dengan posisi harga di petani bisa Rp45 sampai Rp50 (ribu), atau di pengecer nanti bisa Rp60 ribu," katanya.
Ia menyampaikan hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian panen raya di bulan April diperkirakan seluas 229 hektare, lalu di Mei kembali panen seluas 240 hektare tanaman cabai.
"Bulan puasa di bulan April dan Lebaran di bulan Mei jadi, saya kira stok akan aman, dan harga bisa turun karena stok banyak," katanya.
Ia mengungkapkan selama ini cabai yang dijual di pasaran Garut sebagian besar dipasok dari luar Garut, sementara daerah pemasok lebih cenderung memenuhi kebutuhan pasar di Jakarta, sedangkan ke daerah Garut sedikit.
Minimnya stok dari luar daerah itu menyebabkan harga naik, sementara pasokan dari petani lokal juga sedikit tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
"Yang menjadi persoalan cabai naik di Garut itu karena alur distribusinya kebanyakan ke Jakarta, bagaimana dengan Garut hanya 1 atau 2 kuintal, sedikit," katanya.
Baca juga: PT Pupuk Kujang dampingi petani cabai Garut agar produktif
Baca juga: Harga cabai rawit di Garut naik akibat pasokan dari petani minim
Baca juga: Harga semua jenis cabai di Pasar Induk Garut turun karena minim pembeli
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021