Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa masih ada peluang untuk memenangi bidding tuan rumah Olimpiade 2032, kendati Brisbane kini berada satu level di atas Indonesia terkait persiapan pencalonannya.
Menurut Okto, sapaan akrabnya, Brisbane memang telah lebih awal mempersiapkan pencalonan ketuanrumahan Olimpiade 2032 sehingga Komite Olimpiade Internasional (IOC) memilihnya untuk meningkatkan level pembahasan dengan Bribane menjadi dialog tersasar atau preferred dialogue.
Meski begitu, status tersebut, menurutnya, tak menjamin Brisbane akan terpilih menjadi tuan rumah pesta olahraga empat tahunan tersebut.
“Kenapa Brisbane sudah prefered dialogue? Ya karena mereka lebih awal, sementara kita masuk tahap continuous dialogue (dialog lanjutan),”
“Perlu saya sampaikan, itu bukan penentu karena masih panjang juga perjalanannya,” tutur Okto dalam Seminar Olahraga Nasional yang digelar Siwo PWI Pusat di Jakarta, Rabu.
KOI sebelumnya telah melakukan pertemuan virtual bersama Komisi Future Host IOC membahas kelayakan Jakarta menjadi tuan rumah Olimpiade. Jakarta diajukan karena memiliki kawasan penunjang di sekitarnya, termasuk telah terbukti sebagai bagian penting kesuksesan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Okto menyebut pemaparannya itu berhasil meyakinkan IOC meski ada beberapa catatan. Dia yakin Indonesia punya peluang besar terpilih menjadi tuan rumah karena itu akan menjadi yang pertama kalinya pesta olahraga empat tahunan itu digelar di kawasan Asia Tenggara.
“Perjalanan belum selesai jadi mohon dukungannya. Kita akan bersaing untuk memberikan yang lebih baik, salah satunya dengan komunikasi yang lebih intensif dengan IOC,” pungkasnya.
Baca juga: KOI: Pelaksanaan Olimpiade 2032 hemat biaya
Baca juga: KOI pastikan Presiden akan ke Swiss demi pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032
Baca juga: KOI sebut komite khusus bertanggung jawab menangkan bidding Olimpiade 2032
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021