Indramayu, 28/7 (ANTARA) - Puluhan hektare lahan tanaman padi di wilayah pantai Utara Indramayu terendam air akibat hujan deras disertai angin sejak Senin (26/7) Sore hingga Selasa tengah malam.

Kepala desa Sukra Wetan Warim Amd(36) kepada wartawan di Indramayu, Rabu, mengatakan, hujan deras mengguyur daerah Indramayu Barat terus menerus akibatnya puluhan hektare tanaman padi terendam, biasanya jika hujan berhenti surut.

"Musim hujan berkenpanjangan membuat petani khawatir saat panen tiba sulit untuk mengeringkan padi mereka. Selain itu, jika tanaman padi terus teremdan akan gagal panen atau menurunkan kualitas beras,"ujarnya.

Dikatakannya, tanaman padi masih kuat menahan genangan air ketika usia padi tersebut kurang dari satu bulan namun jika padi sudah siap panen bisa membusuk.

Karena itu, hujan berkepanjangan dampaknya kurang baik terhadap pertanian di wilayah pantai Utara karena selain air hujan datang, kiriman air dari daerah pegunungan tiba di Indramayu, sehingga volume air selalu tinggi.

"Lahan pertanian di wilayah pantai Utara Indramayu jika musim kemarau tiba pasti terjadi kekeringan, namun hujan berkepanjangan dapat mengakibatkan banjir karena kiriman air dari pegunungan"katanya.

Anwar(45) petani asal desa setempat menuturkan, resiko menanam padi di wilayah pantai Utara Indramayu cukup tinggi jika pada saat musim kemarau sering gagal panen akibat kekurangan air, namun musim hujan kiriman air dari pegunungan mengakibatkan banjir.

"Dalam mengatasinya hambatan tersebut petani menyediakan pompa.Di saat kemarau lahan pertanian masih bisa mendapatkan air dari pompa, namun banjir sulit mengatasinya meskipun di pompa jika kiriman air terus menerus pembuangan air kelaut sulit jika kondisi laut sedang pasang,"tambahnya.

Sementara itu Darmanto petani lain mengungkapkan, petani yang berada di daerah pantai Indramayu harus pintar memperkirakan cuaca sebab jika salah menghitung pasti akan gagal panen.

Banyak saat ini petani yang memaksakan tanam padi, padahal curah hujan masih tinggi, sehingga akibtanya panen siap panen gagal karena terendam air.

"Musim tanam padi pertama petani di Indramayu panen yang dihasilkan sangat memuaskan, karena hujan masih teratur, namun jika hujan berkepanjangan serangan hama pasti tidak dapat dihindari seperti hama wereng dan kupu-kupu putih,"katanya.

"Musim tanam kedua petani harus serentak mananam, untuk menghindari serangan hama, namun sulit mengatur mereka.Padahal jika memaksakan tanam tanpa melihat situasi pasti akan gagal panen,"paparnya. ***2***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010