Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat May Haryanti mengatakan efek setelah menjalani vaksinasi COVID-19 tidak berbahaya.
"Seseorang yang sudah menjalani vaksinasi sering mengalami reaksi tubuh ringan sebagai efek samping dari vaksin," kata May Haryanti di Depok, Rabu.
Menurut dia, setelah vaksinasi biasanya timbul efek ringan, seperti nyeri dan pegal di tempat suntikan vaksin, demam ringan, lemas, hingga lapar. Selain itu, juga ada yang tidak merasakan gejala karena sesuai dengan imunitas dalam tubuh.
"Secara umum efek samping yang timbul dapat beragam, umumnya ringan, bersifat sementara, dan tidak selalu ada. Karena bergantung pada kondisi tubuh," katanya.
Dikatakan May, jika merasakan efek ringan tersebut, dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dan bagi yang mengalami demam dapat mengonsumsi obat penurun panas.
Efek samping vaksin tersebut, lanjutnya, akan bertahan selama satu hingga dua hari. Selama itu, masyarakat diingatkan untuk tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tetap dimonitor.
"Tetap istirahat dengan cukup dan konsumsi makanan yang sehat," ujarnya.
May berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dan menerapkan protokol kesehatan (protkes) walaupun sudah melakukan vaksinasi. Selain itu, juga menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan bugar.
“Prokes tetap harus dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
Ia menjelaskan manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin. Vaksinasi menjadi upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan COVID-19, sehingga tetap membutuhkan prokes untuk memberikan perlindungan yang optimal.
"Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen tidak akan tertular. Namun, sebagai upaya tambahan untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19," kata May.
Baca juga: Wali Kota Depok instruksikan faskes maksimalkan vaksinasi bagi lansia secara proaktif
Baca juga: Program P2WKSS diharapkan mampu wujudkan visi Depok
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Seseorang yang sudah menjalani vaksinasi sering mengalami reaksi tubuh ringan sebagai efek samping dari vaksin," kata May Haryanti di Depok, Rabu.
Menurut dia, setelah vaksinasi biasanya timbul efek ringan, seperti nyeri dan pegal di tempat suntikan vaksin, demam ringan, lemas, hingga lapar. Selain itu, juga ada yang tidak merasakan gejala karena sesuai dengan imunitas dalam tubuh.
"Secara umum efek samping yang timbul dapat beragam, umumnya ringan, bersifat sementara, dan tidak selalu ada. Karena bergantung pada kondisi tubuh," katanya.
Dikatakan May, jika merasakan efek ringan tersebut, dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dan bagi yang mengalami demam dapat mengonsumsi obat penurun panas.
Efek samping vaksin tersebut, lanjutnya, akan bertahan selama satu hingga dua hari. Selama itu, masyarakat diingatkan untuk tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tetap dimonitor.
"Tetap istirahat dengan cukup dan konsumsi makanan yang sehat," ujarnya.
May berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dan menerapkan protokol kesehatan (protkes) walaupun sudah melakukan vaksinasi. Selain itu, juga menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan bugar.
“Prokes tetap harus dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
Ia menjelaskan manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin. Vaksinasi menjadi upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan COVID-19, sehingga tetap membutuhkan prokes untuk memberikan perlindungan yang optimal.
"Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen tidak akan tertular. Namun, sebagai upaya tambahan untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19," kata May.
Baca juga: Wali Kota Depok instruksikan faskes maksimalkan vaksinasi bagi lansia secara proaktif
Baca juga: Program P2WKSS diharapkan mampu wujudkan visi Depok
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021