Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diproyeksikan melemah menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Pada pukul 09.33 WIB, rupiah bergerak melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.420.
"Stabilnya indeks dolar dan naiknya yield US treasury kemungkinan akan mendorong pelemahan rupiah. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan melanjutkan program pembelian obligasi AS di pasar primer dan sekunder untuk membantu pemulihan ekonomi AS dan menjaga tingkat suku bunga tetap rendah.
Namun, kebijakan tersebut kemungkinan akan mendorong The Fed untuk membiarkan inflasi berada di atas target inflasi The Fed sebesar dua persen dalam beberapa waktu yang lebih lama dan mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan naik ke level 1,63 persen hari ini. Para pelaku pasar menanti pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di dalam Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC The Fed.
"Para pelaku pasar berekspektasi bahwa langkah The Fed untuk menjaga yield US treasury tetap rendah kemungkinan akan gagal terkendala tingginya penerbitan US treasury oleh pemerintah AS," ujar Ahmad.
Sementara itu, indeks dolar kemungkinan stabil ke level 91,8 hari ini di tengah turunya data penjualan ritel AS pada Februari.
Tercatat data penjualan ritel AS turun 3 persen secara bulanan (mom) pada Februari, lebih rendah dibandingkan dengan Januari sebesar 7,6 persen (mom).
"Data tersebut menunjukan melemahnya aktivitas konsumsi di AS," kata Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan melemah ke level Rp14.450 per dolar AS.
Pada Selasa (16/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.403.
Baca juga: Pasar nanti kebijakan The Fed, IHSG BEI dibuka menguat
Baca juga: Kurs rupiah terkoreksi tipis tertekan imbal hasil surat utang AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pada pukul 09.33 WIB, rupiah bergerak melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.420.
"Stabilnya indeks dolar dan naiknya yield US treasury kemungkinan akan mendorong pelemahan rupiah. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan melanjutkan program pembelian obligasi AS di pasar primer dan sekunder untuk membantu pemulihan ekonomi AS dan menjaga tingkat suku bunga tetap rendah.
Namun, kebijakan tersebut kemungkinan akan mendorong The Fed untuk membiarkan inflasi berada di atas target inflasi The Fed sebesar dua persen dalam beberapa waktu yang lebih lama dan mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan naik ke level 1,63 persen hari ini. Para pelaku pasar menanti pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di dalam Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC The Fed.
"Para pelaku pasar berekspektasi bahwa langkah The Fed untuk menjaga yield US treasury tetap rendah kemungkinan akan gagal terkendala tingginya penerbitan US treasury oleh pemerintah AS," ujar Ahmad.
Sementara itu, indeks dolar kemungkinan stabil ke level 91,8 hari ini di tengah turunya data penjualan ritel AS pada Februari.
Tercatat data penjualan ritel AS turun 3 persen secara bulanan (mom) pada Februari, lebih rendah dibandingkan dengan Januari sebesar 7,6 persen (mom).
"Data tersebut menunjukan melemahnya aktivitas konsumsi di AS," kata Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan melemah ke level Rp14.450 per dolar AS.
Pada Selasa (16/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.403.
Baca juga: Pasar nanti kebijakan The Fed, IHSG BEI dibuka menguat
Baca juga: Kurs rupiah terkoreksi tipis tertekan imbal hasil surat utang AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021