Indramayu, 25/7 (ANTARA) - Tahu gejrot makanan khas asal Kota Cirebon laris terjual di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, khususnya pada libur akhir pekan.

Menurut Affandi(45), salah seorang pedagang tahu gejrot asal Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon yang mengaku sudah 18 tahun berjualan tahu gejrot di Indramayu, Minggu, makanan itu peminatnya cukup banyak.

"Setiap akhir pekan saya mangkal di depan 'Sport Centre' Indramayu, dan hasil penjualannya memuaskan," katanya, tanpa merinci seberapa banyak penjualan di akhir pekan dibanding hari biasa.

Menurut dia, makanan itu diminati, karena selain harganya cukup ekonomis makanan khas tersebut memilik citra rasa yang "menggigit" jika disantap siang hari saat udara pantai utara (Pantura) panas.

"Meski setiap hari harus bolak-balik Cirebon-Indramayu jika untungnya masih menggiurkan rasa capek hilang, tahu gejrot laris manis di "kota mangga" ini jika udaranya panas," katanya.

"Saat ini udara di Pantura hampir setiap hari terasa menyengat di siang hari padahal hujan masih tetap mengguyur setiap sore, sehingga penjualan tahu gejrot terus meningkat," tambahnya.

Ia menjelaskan, tahu gejrot yang dibawa dari Cirebon dalam satu hari kurang dari 2.000 tahu, dan harganya Rp200 per tahu.

Makanan itu dijual Rp350 per tahu, dan untuk satu porsi tahu gejrot Rp4.000, dengan menggunakan tembikaran berbahan tanah liat, sehingga cita rasa tahu gejrot lebih alami ketika disajikan, katanya.

Dikatakannya, keuntungan jualan tahu gejrot kurang dari Rp300 ribu per hari. Umumnya penjual berangkat dari Cirebon pukul 08.00 WIB tiba di Indramayu pukul 10.00 WIB diantar oleh bandar tahu menggunakan mobil bak terbuka secara rombongan.

Sekitar pukul 16.00 WIB biasanya tahu gejrot sudah habis, dan mereka tinggal nunggu jemputan mobil untuk kembali pulang.

Menurut dia, warga Kecamatan Ciledug rata-rata berjualan tahu gejrot mulai dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu, Sumedang, hingga ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Banten.

Sedangkan bagi mereka yang berjualan di Jakarta tahunya dikirim setiap hari oleh bandar tahu, sementara untuk pedagang biasanya disediakan rumah kontrakan, katanya.

Dia menambahkan, penjualan tahu gejrot di Kota Cirebon ramai pembeli karena banyak pengunjung dari luar kota, seperti Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, namun saingan pedagang semakin ketat sehingga terpaksa dirinya berjualan di Indramayu, meski setiap hari butuh waktu diperjalanan yang cukup lama jika dibandingkan berjualan di daerah sendiri.

Hal serupa diungkapkan oleh H Tatang salah seorang bandar tahu gejrot di Cirebon.

Dikatakannya, penjualan tahu gejrot di Kota Cirebon cukup ramai pembeli, namun persaingan pedagang semakin sulit berbeda jika dibandingkan dengan kota yang lebih jauh, jumlah pedagang tahu gejrot masih terbatas.

Contohnya seperti di Indramayu, ia hanya memiliki pedagang kurang dari 10 orang.
Menurut penggemar tahu gejrot Untung, perpaduan cabai rawit mentah dengan bawang merah mentah ditambah cairan gula Jawa yang telah diracik untuk menghasilkan rasa khas tahu gejrot memang memiliki cita rasa yang enam.

"Apalagi udara pantai yang cukup menyengat di siang hari menjadi segar jika menyantap tahu gejrot," kata Untung, pegawai PT Pertamina saat makan tahu gejrot di Jalan Sudirman Indramayu, Minggu.

Dia menjelaskan, cira rasa tahu gejrot memang beda jika dibandingkan dengan tahu Sumedang atau tahu lamping Kuningan.***2***

(T.pso-061/B/A035/C/A035) 25-07-2010 10:39:31

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010