Otoritas Kolombia melaporkan kematian pertama varian COVID-19 Brazil atau P1, dan bahwa pasien yang meninggal pada Januari itu berusia lebih tua dan memiliki penyakit bawaan.

"Satu kasus varian P1 ditemukan pada orang dewasa berusia lebih tua di Bogota, yang memiliki riwayat penyakit dan tidak melakukan perjalanan. Ia dirawat di rumah sakit dan meninggal pada 28 Januari 2021," demikian dinyatakan Institut Kesehatan Nasional pada Jumat (12/3) malam.

Kolombia melaporkan kasus pertama varian COVID-19 Brazil pada Januari di Kota Leticia, di kawasan Amazon. Otoritas menghentikan penerbangan dari kota tersebut guna mencegah penyebaran varian COVID. Namun, pekan ini otoritas mengumumkan akan membuka transportasi kemanusiaan di bawah aturan ketat COVID-19.

Otoritas juga melarang penerbangan rute Brazil.

Pemerintah berharap sudah dapat memberikan satu juta dosis vaksin COVID-19 hingga 20 Maret, lebih dari sebulan setelah program vaksinasi mulai dijalankan.

Kolombia melaporkan 2,29 juta infeksi COVID-19 dan hampir 61.000 kematian.

Varian P1, yang muncul di Amazon, menjadi penyebab gelombang kedua pandemi di dua kota terpadat Brazil, Sao Paulo dan Rio de Janeiro. Kedua kota tersebut memperketat aturan COVID lantaran rumah sakit di wilayah tersebut menghadapi lonjakan kasus.

Brazil mencatat lebih dari 275.000 kematian COVID-19, tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa wabah COVID-19 di Brazil mengancam kondisi kesehatan negara-negara tetangga, seperti Kolombia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang temukan varian baru COVID pada empat wisatawan asal Brazil

Baca juga: Ilmuwan Brazil temukan pasien dengan dua jenis COVID-19 berbeda

Baca juga: Brazil konfirmasi varian COVID-19 Inggris di dua negara bagian

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021