Tingkat kriteria tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) untuk pasien COVID-19 di Kota Bogor pada pekan ini adalah 44 persen yakni terendah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) serta lebih rendah dari BOR rata-rata di Jawa Barat yakni 54 persen.
Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Jumat mengatakan, hasil capaian yang baik dalam penanganan COVID-19 ini karena adanya sinergi dari semua elemen, yakni dinas terkait di Pemerintah Kota Bogor, TNI, Polri, dan masyarakat.
"Ketika semua pihak bekerja bersama-sama dari hulu ke hilir menangani COVID-19, maka dapat memberikan hasil yang baik. Ibarat main bola, kita mainkan total footbal," katanya.
Bima menjelaskan, Kapolresta dan jajarannya, Dandim dan jajarannya, serta dirinya dan jajarannya, menangani COVID-19 sampai ke bawah yakni di lingkungan pemukiman warga melalui kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.
"Ada Posko Kelurahan, RW Siaga, dan Polisi RW. Semuanya berkoordinasi dengan dinas terkait. Ada pencegahan, pembinaan, pengawasan, maupun suplai logistik. Kalau semua kerja itu sampai kendor, maka bisa bubar," katanya.
Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor juga menerapkan kebijakan ganjil-genap kendaraan bermotor pada akhir pekan, tapi pada pekan ini dan pekan depan diistirahatkan sementara.
"Ini bagian dari strategi "gas" dan "rem" untuk menjaga keseimbangan antara sektor kesehatan dan ekonomi," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada rapat evaluasi PPKM Mikro di Bodebek di Markas Kodam Jaya di Jakarta, Kamis (4/3), memuji kinerja Kota Bogor dalam penanganan COVID-19 berhasil menekan BOR untuk pasien COVOD-19 secara signifikan, mulai dari 80 persen, turun menjadi 58 persen, dan pekan ini turun lagi menjadi 44 persen.
"Kota Bogor BOR-nya paling rendah, berarti yang sakitnya sedikit. Karena itu, saya apresiasi untuk Pak Bima Arya dan jajaran,” katanya.
Menurut Ridwan Kamil, wilayah Bodebek adalah satu klaster besar COVID-19 di Jawa Barat yang harus terus dikoordinasikan dan dikomunikasikan, agar kompak.
"PPKM Mikro di Bodebek saya nyatakan berhasil," katanya.
Dari hasil penelitian, kata dia, pelaksanaan PPKM Mikro di Bodebek, tingkat kedisiplinan masyarakat di atas 80 persen, dan sektor ekonomi juga tetap naik.
Baca juga: BPKP pinjamkan Pusdiklatwas untuk isolasi pasien COVID Kota Bogor
Baca juga: Pasien COVID-19 dirawat di RS Lapangan Bogor tinggal 20
Baca juga: Indikator COVID-19 membaik, Kota Bogor hentikan sementara ganjil genap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Jumat mengatakan, hasil capaian yang baik dalam penanganan COVID-19 ini karena adanya sinergi dari semua elemen, yakni dinas terkait di Pemerintah Kota Bogor, TNI, Polri, dan masyarakat.
"Ketika semua pihak bekerja bersama-sama dari hulu ke hilir menangani COVID-19, maka dapat memberikan hasil yang baik. Ibarat main bola, kita mainkan total footbal," katanya.
Bima menjelaskan, Kapolresta dan jajarannya, Dandim dan jajarannya, serta dirinya dan jajarannya, menangani COVID-19 sampai ke bawah yakni di lingkungan pemukiman warga melalui kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.
"Ada Posko Kelurahan, RW Siaga, dan Polisi RW. Semuanya berkoordinasi dengan dinas terkait. Ada pencegahan, pembinaan, pengawasan, maupun suplai logistik. Kalau semua kerja itu sampai kendor, maka bisa bubar," katanya.
Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor juga menerapkan kebijakan ganjil-genap kendaraan bermotor pada akhir pekan, tapi pada pekan ini dan pekan depan diistirahatkan sementara.
"Ini bagian dari strategi "gas" dan "rem" untuk menjaga keseimbangan antara sektor kesehatan dan ekonomi," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada rapat evaluasi PPKM Mikro di Bodebek di Markas Kodam Jaya di Jakarta, Kamis (4/3), memuji kinerja Kota Bogor dalam penanganan COVID-19 berhasil menekan BOR untuk pasien COVOD-19 secara signifikan, mulai dari 80 persen, turun menjadi 58 persen, dan pekan ini turun lagi menjadi 44 persen.
"Kota Bogor BOR-nya paling rendah, berarti yang sakitnya sedikit. Karena itu, saya apresiasi untuk Pak Bima Arya dan jajaran,” katanya.
Menurut Ridwan Kamil, wilayah Bodebek adalah satu klaster besar COVID-19 di Jawa Barat yang harus terus dikoordinasikan dan dikomunikasikan, agar kompak.
"PPKM Mikro di Bodebek saya nyatakan berhasil," katanya.
Dari hasil penelitian, kata dia, pelaksanaan PPKM Mikro di Bodebek, tingkat kedisiplinan masyarakat di atas 80 persen, dan sektor ekonomi juga tetap naik.
Baca juga: BPKP pinjamkan Pusdiklatwas untuk isolasi pasien COVID Kota Bogor
Baca juga: Pasien COVID-19 dirawat di RS Lapangan Bogor tinggal 20
Baca juga: Indikator COVID-19 membaik, Kota Bogor hentikan sementara ganjil genap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021