Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyambut baik segera bergulirnya kembali dengan adanya kepastian pelaksanaan turnamen Piala Menpora pada pertengahan Maret ini, setelah kurang lebih setahun terhenti akibat pandemi COVID-19.

"Kami menyambut baik pelaksanaan Piala Menpora, dan ini merupakan ujian sebelum diadakannya kembali liga Indonesia," kata Ketua Umum PSTI Ignatius Indro, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Rabu.

"Di sini kita bisa melihat apakah memang protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh stake holder sepak bola atau tidak, dan ini akan menjadi acuan kita bisa menjalankan kompetisi ke depannya," tambahnya.



Diakui Indro, memang banyak pekerjaan untuk pelaksanaan turnamen Piala Menpora, namun bukan berarti tidak bisa dilaksanakan.

"Memang banyak PR dalam pelaksanaannya, mulai dari sosialisasi protokol kesehatan ke seluruh stake holder hingga ke suporter, menentukan aturan main, penegasan hukum, namun bukan berarti kita tidak bisa menjalankan turnamen tersebut," katanya.

Menanggapi pihak-pihak yang menganggap bergulirnya kembali sepak bola akan membuat kluster baru bagi penyebaran COVID-19, Indro menganggap itu adalah hal yang biasa, namun memang perlu dijawab dengan pelaksanaan yang baik dan terukur.

"Kalau ada pro dan kontra itu biasa, tapi kita tidak bisa menilai saat hal tersebut belum terlaksana. Untuk itu, pihak penyelenggara harus bisa menjawab tantangan tersebut dengan pelaksanaan yang baik, sesuai dengan protokol kesehatan, dan terukur," ujarnya.

Ia berharap penyelenggara bisa berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk dengan pakar kesehatan untuk pelaksanaannya sehingga semuanya terukur dengan benar.

"Seharusnya lembaga seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) atau IPW (Indonesia Police Watch) memberi masukan untuk pelaksanaannya, bukan hanya memberi opini yang kontraproduktif," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSTI Abe Tanditasik mengingatkan Indonesia agar bisa berkaca pada negara-negara lain yang tetap menyelenggarakan kompetisi.

"Banyak negara yang tetap melaksanakan kompetisi, termasuk di negara-negara Asia Tenggara. Tidak ada salahnya kita belajar pada mereka bagaimana melaksanakan kompetisi dengan protokol kesehatan," ujarnya.

"Jika itu sudah bisa dijalankan dengan baik maka tidak ada alasan bagi sepak bola untuk tidak bergulir kembali. Karena dengan dihentikannya sepak bola, ini berdampak ke banyak faktor kehidupan masyarakat," pungkas Abe.

Baca juga: Pengundian grup Piala Menpora 2021 pada 8 Maret

Baca juga: Juara Piala Menpora 2021 dihadiahi uang Rp2 miliar


 

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021