Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat tahun 2021 menerima bantuan provinsi (Banprov) senilai Rp364,3 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp255 miliar.

"Bantuan keuangan dari Pemprov Jabar untuk Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021 naik cukup signifikan dibandingkan bantuan keuangan tahun 2020," ungkap anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya saat dihubungi di Bogor, Jumat.

Bantuan tersebut diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor 99 tahun 2020 tentang penjabaran anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2021.

Menurutnya, bantuan keuangan terbesar digelontorkan untuk pembangunan infrastuktur fisik kesehatan dan penambahan fasilitas kesehatan di beberapa rumah sakit (RS) yang totalnya mencapai Rp184,2 miliar.

"Jadi, boleh dibilang, separuh dari Banprov (Bantuan Provinsi) ini diberikan untuk pembangunan dalam urusan kesehatan," terang legislator asal Kabupaten Bogor itu.

Asep Wahyuwijaya yang akrab disapa AW ini menyebutkan, alokasi terbesar anggaran sektor kesehatan yaitu untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru di Cogreg, Kecamatan Parung, Bogor, senilai Rp112,6 miliar.

"Saya berharap agar pembangunan rumah sakit di daerah Bogor Utara ini bisa langsung direalisasikan mengingat kebutuhan rumah sakit di Kabupaten Bogor masih sangat besar," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu.

Kemudian, alokasi anggaran terbesar kedua yaitu pembangunan ruas jalan dan pembangunan rumah khusus korban bencana banjir dan longsor di wilayah barat Kabupaten Bogor yang terjadi awal 2020.

Beberapa ruas jalan yang akan dibangun yaitu Cigudeg-Kiarasari-Cisangku senilai Rp28,7 miliar dan ruas jalan Kiarabeha-Pasirmadang-Cileuksa senilai Rp25 miliar. Sementara, pembangunan rumah khusus korban bencana senilai Rp25 miliar di Cigudeg dan Sukajaya.

Selanjutnya, bantuan tersebut untuk revitalisasi Pasar Cisarua tahap II senilai Rp25 miliar, pembangunan alun-alun di Cirimekar Cibinong senilai Rp10,7 miliar, jaminan kesehatan bagi warga penerima bantuan iuran (PBI) senilai Rp53,8 miliar.

Kemudian bantuan sarana dan prasarana pendidikan senilai Rp5 miliar, anggaran kesejahteraan guru bantu di wilayah terpencil senilai Rp3,9 miliar, bantuan untuk pengembangan kopi robusta dan Desa Wisata Kopi di Buana Jaya, Kecamatan Tanjungsari senilai Rp2,5 miliar, serta untuk kegiatan TNI membangun desa di Kecamatan Tenjo dan Kecamatan Cigudeg senilai Rp385 juta.

Sebagai informasi, sumber anggaran bantuan keuangan tersebut berasal dari APBD murni Jawa Barat dan dari pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diberikan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Bantuan keuangan yang diberikan melalui skema pinjaman ini nantinya harus dikembalikan lagi oleh Pemprov Jabar. Karenanya, pastikan pembangunannya tidak ada yang mangkrak. Untuk kebaikan warga Kabupaten Bogor, sumbangsih bantuan anggaran dari Pemprov Jabar ini, mari kita awasi," ujar AW.

Baca juga: Kantor Pos Bekasi salurkan Rp2,8 miliar bantuan Provinsi Jabar

Baca juga: Kantor Pos Cianjur salurkan 96.274 bansos provinsi, 65 dikembalikan

Baca juga: Polres Sumedang pantau pendistribusian bantuan pangan dari gubernur

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021