Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjuk Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai daerah percontohan untuk program Sekolah Penggerak di Indonesia yang mendorong anak didik semakin cerdas berbasis teknologi.

"Kami tentunya berterima kasih sekali Kabupaten Garut bisa dijadikan sebagai percontohan pertama Sekolah Penggerak," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai video konferensi dengan jajaran Kemendikbud di Command Center, Kabupaten Garut, Kamis.

Ia mengatakan Pemkab Garut siap mendukung dan menyukseskan program Kemendikbud untuk membangun karakter anak-anak bangsa melalui program Sekolah Penggerak

"Kabupaten Garut serius ingin menyukseskan Sekolah Penggerak, dan tentu menjadi contoh karena ini adalah sekolah yang akan dijadikan dasar untuk mencapai tujuan daripada visi pendidikan Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan program Sekolah Penggerak itu penting karena di dalamnya ada nilai-nilai Pancasila yaitu pendidikan bergotong royong, dan pendidikan yang berkolaboratif.

Selanjutnya pendidikan didasarkan pada profesionalisme dan teknologi untuk menjadikan anak didik cerdas serta memiliki jiwa empati terhadap lingkungan sekitarnya.

"Ini akan menjadikan murid-murid kita menjadi murid-murid yang cerdas, murid-murid juga selain cerdas mempunyai jiwa-jiwa empati jiwa, gotong royong dan tentu berakhlak karimah," katanya.

Ia menyampaikan untuk mendukung program tersebut Pemkab Garut akan mengalokasikan anggaran yang cukup sehingga programnya bisa berjalan baik sesuai harapan.

Bahkan, Bupati menegaskan siap memimpin langsung untuk menjalankan program Kemendikbud itu sehingga segala kesulitan di lapangan bisa cepat diselesaikan.

"Kami men-'support' dengan anggaran, dan tentunya di Kabupaten Garut dalam rangka pelaksanaan Sekolah Penggerak ini saya akan memimpin langsung supaya kesulitan-kesulitan yang terjadi di lapangan bisa diatasi kepala daerah dan juga Dinas Pendidikan," katanya.

Ia berharap program yang siap dijalankan di Garut itu bisa meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia dalam menghadapi era serba digital saat ini.

"Harapan untuk mempercepat bagaimana generasi muda Indonesia mempunyai level baik dari level yang berhubungan dengan kecerdasan, level dari keahlian, level yang berhubungan dengan wawasan yang bersifat internasional yang mempunyai wawasan dengan teknologi," katanya.

Baca juga: Pembelajaran semester genap 2021 di Garut tetap sistem jarak jauh

Baca juga: Sebanyak 15 SMA/SMK di selatan Garut mulai berlakukan belajar tatap muka


Baca juga: Kemensos bantu siswa madrasah kesulitan sekolah daring di Kabupaten Garut

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021