Bek Chelsea Thiago Silva mengaku kecewa terhadap perlakuan bekas klubnya Paris Saint-Germain (PSG) terhadap dia dan Edinson Cavani musim panas lalu.
Bek asal Brasil ini meninggalkan PSG dengan status bebas transfer setelah membela klub ibukota Prancis itu selama delapan tahun, demikian juga Cavani yang selama tujuh musim bermain di Parc des Princes.
Dalam sebuah wawancara dengan FourFourTwo, Silva menyebut PSG sama sekali tidak mempertimbangkan memperpanjang kontraknya atau menghargainya dengan mengadakan perpisahan.
"Mereka tidak menawari saya apa pun; bahkan tidak sekadar, Thiago, apakah Anda menerima 1 euro untuk bertahan dengan kami? Sungguh tidak ada, sangat menjengkelkan," kata dia dalam laman Goal hari ini.
"Meski demikian, ada hal lebih buruk dari itu. Bahkan di tengah pandemi, mereka memiliki waktu tiga bulan untuk merencanakan perpisahan, tetapi tidak juga dilakukan. Saya berada di sana tidak hanya satu musim atau beberapa bulan, tetapi delapan tahun sebagai kapten yang mengangkat sejumlah trofi untuk klub itu."
"Saya layak mendapatkan penghormatan lebih dari itu. Hal sama terjadi pada Cavani. Meski demikian, saya benar-benar bersyukur atas hal-hal yang saya rasakan di sana. Kecuali momen terakhir, saya merasa gembira dan selalu diperlakukan baik oleh semua orang."
Baca juga: Thiago Silva adaptasi di Chelsea dibantu pemain yang bisa bahasa Prancis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bek asal Brasil ini meninggalkan PSG dengan status bebas transfer setelah membela klub ibukota Prancis itu selama delapan tahun, demikian juga Cavani yang selama tujuh musim bermain di Parc des Princes.
Dalam sebuah wawancara dengan FourFourTwo, Silva menyebut PSG sama sekali tidak mempertimbangkan memperpanjang kontraknya atau menghargainya dengan mengadakan perpisahan.
"Mereka tidak menawari saya apa pun; bahkan tidak sekadar, Thiago, apakah Anda menerima 1 euro untuk bertahan dengan kami? Sungguh tidak ada, sangat menjengkelkan," kata dia dalam laman Goal hari ini.
"Meski demikian, ada hal lebih buruk dari itu. Bahkan di tengah pandemi, mereka memiliki waktu tiga bulan untuk merencanakan perpisahan, tetapi tidak juga dilakukan. Saya berada di sana tidak hanya satu musim atau beberapa bulan, tetapi delapan tahun sebagai kapten yang mengangkat sejumlah trofi untuk klub itu."
"Saya layak mendapatkan penghormatan lebih dari itu. Hal sama terjadi pada Cavani. Meski demikian, saya benar-benar bersyukur atas hal-hal yang saya rasakan di sana. Kecuali momen terakhir, saya merasa gembira dan selalu diperlakukan baik oleh semua orang."
Baca juga: Thiago Silva adaptasi di Chelsea dibantu pemain yang bisa bahasa Prancis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021