Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat mendekati level psikologis Rp14.000 per dolar AS.

Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.023 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.030 per dolar AS.

"Penguatan rupiah hari ini mungkin karena reposisi fund manager di awal bulan untuk mengkoleksi saham kembali, setelah indeks saham melemah besar di akhir bulan kemarin," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.



Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini ditutup menguat cukup signifikan mencapai 3,5 persen. Begitu pula mayoritas indeks bursa saham Asia juga ditutup positif.

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen secara bulanan (mom) dan secara tahunan (yoy) sebesar 1,55 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan memasuki 2021 dampak pandemi COVID-19 belum mereda dan masih membayangi perekonomian berbagai negara termasuk Indonesia.



Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.033 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.023 per dolar AS hingga Rp14.040 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.042 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.084 per dolar AS.

Baca juga: Kurs rupiah terkoreksi jelang pengumuman data inflasi Januari

Baca juga: Kurs rupiah Senin pagi menguat 5 poin

Baca juga: Pasar masih nantikan stimulus AS, kurs rupiah akhir pekan menguat

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021