Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yakin jika PDI Perjuangan dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terus beriringan bersama akan mampu mengatasi segala ancaman kebangsaan.
"Saya sangat yakin jika PDI Perjuangan dapat terus berjalan beriringan dengan Nahdlatul Ulama maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi. Hal tersebut tentunya juga dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa pada saat ini dan tentunya untuk di masa yang akan datang," kata Mega.
Hal itu disampaikan Megawati dalam perayaan Harlah ke-95 NU yang digelar DPP PDIP secara virtual, Minggu.
Putri proklamator Bung Karno itu menyampaikan selamat hari lahir yang ke-95 NU yang di usia tersebut dinilainya NU telah matang sebagai sebuah organisasi.
"Pada hari yang berbahagia ini, Nahdlatul Ulama genap berusia 95 tahun, saya ucapkan selamat pada usia 95 tahun tentunya menunjukkan bagaimana telah matangnya sebuah organisasi dengan sikap dan perjuangan," kata Megawati.
Megawati mengaku bersyukur dalam perjalanan bangsa Indonesia sejauh ini kedekatan kaum nasionalis dan kaum relijius hingga saat ini masih terus berjalan dengan erat.
"Begitupun hubungan PDI perjuangan dengan Nahdlatul Ulama sangat dekat dan selalu beriringan," ujar Megawati.
Mega masih ingat bagaimana kedekatan Proklamator RI Bung Karno dengan Kiai Haji Hasyim Asy'ari dan Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah, serta para pendiri NU lainnya.
"Saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat, Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama, yaitu Waliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah, gelar yang merupakan dukungan besar warga nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya tahun 1954," urai Megawati.
Kedekatan Bung Karno dengan kiai dan warga Nahdliyin itu, ditegaskan Mega, akan diteruskannya dalam tindakan, dan telah diamanatkan kepada seluruh kaum nasionalis juga para kader dan simpatisan PDI Perjuangan.
Sebab, Megawati meyakini dengan kebersamaan PDI Perjuangan dan NU sangat diperlukan untuk mengatasi pelbagai ancaman kebangsaan.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-95 tahun. Teruslah menyebarkan ahlussunnah wal jama'ah dan Islam yang rahmatan lil alamin, serta meneguhkan komitmen kebangsaan," tutup Presiden ke-5 RI itu.
PDI Perjuangan menggelar perayaan Harlah ke-95 NU secara virtual, dengan dialog kebangsaan menghadirkan narasumber kader-kader PDI Perjuangan yang juga kader-kader NU, di antaranya: Abdullah Azwar Anas, Ery Cahyadi, Gus Ipin, Gus Mis, Gus Falah, dan Abidin Fikri.
Hadir juga, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Prof Hamka Haq dan dai kondang Gus Miftah.
Dalam perayaan Harlah NU itu, PDI Perjuangan mengulas hubungan Bung Karno dan NU, PDI Perjuangan dan NU serta kaum muda NU dan PDI Perjuangan.
Baca juga: Ketua Umum Muhammadiyah ucapkan selamat Harlah ke-95 NU
Baca juga: PDIP rayakan Harlah NU dihadiri Megawati dan Gus Miftah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya sangat yakin jika PDI Perjuangan dapat terus berjalan beriringan dengan Nahdlatul Ulama maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi. Hal tersebut tentunya juga dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa pada saat ini dan tentunya untuk di masa yang akan datang," kata Mega.
Hal itu disampaikan Megawati dalam perayaan Harlah ke-95 NU yang digelar DPP PDIP secara virtual, Minggu.
Putri proklamator Bung Karno itu menyampaikan selamat hari lahir yang ke-95 NU yang di usia tersebut dinilainya NU telah matang sebagai sebuah organisasi.
"Pada hari yang berbahagia ini, Nahdlatul Ulama genap berusia 95 tahun, saya ucapkan selamat pada usia 95 tahun tentunya menunjukkan bagaimana telah matangnya sebuah organisasi dengan sikap dan perjuangan," kata Megawati.
Megawati mengaku bersyukur dalam perjalanan bangsa Indonesia sejauh ini kedekatan kaum nasionalis dan kaum relijius hingga saat ini masih terus berjalan dengan erat.
"Begitupun hubungan PDI perjuangan dengan Nahdlatul Ulama sangat dekat dan selalu beriringan," ujar Megawati.
Mega masih ingat bagaimana kedekatan Proklamator RI Bung Karno dengan Kiai Haji Hasyim Asy'ari dan Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah, serta para pendiri NU lainnya.
"Saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat, Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama, yaitu Waliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah, gelar yang merupakan dukungan besar warga nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya tahun 1954," urai Megawati.
Kedekatan Bung Karno dengan kiai dan warga Nahdliyin itu, ditegaskan Mega, akan diteruskannya dalam tindakan, dan telah diamanatkan kepada seluruh kaum nasionalis juga para kader dan simpatisan PDI Perjuangan.
Sebab, Megawati meyakini dengan kebersamaan PDI Perjuangan dan NU sangat diperlukan untuk mengatasi pelbagai ancaman kebangsaan.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-95 tahun. Teruslah menyebarkan ahlussunnah wal jama'ah dan Islam yang rahmatan lil alamin, serta meneguhkan komitmen kebangsaan," tutup Presiden ke-5 RI itu.
PDI Perjuangan menggelar perayaan Harlah ke-95 NU secara virtual, dengan dialog kebangsaan menghadirkan narasumber kader-kader PDI Perjuangan yang juga kader-kader NU, di antaranya: Abdullah Azwar Anas, Ery Cahyadi, Gus Ipin, Gus Mis, Gus Falah, dan Abidin Fikri.
Hadir juga, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Prof Hamka Haq dan dai kondang Gus Miftah.
Dalam perayaan Harlah NU itu, PDI Perjuangan mengulas hubungan Bung Karno dan NU, PDI Perjuangan dan NU serta kaum muda NU dan PDI Perjuangan.
Baca juga: Ketua Umum Muhammadiyah ucapkan selamat Harlah ke-95 NU
Baca juga: PDIP rayakan Harlah NU dihadiri Megawati dan Gus Miftah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021