Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore kembali tertekan selama empat hari berturut-turut dan menembus level psikologis 6.000.
IHSG ditutup melemah 129,78 poin atau 2,12 persen ke posisi 5.979,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 22,62 poin atau 2,35 persen ke posisi 940,52.
"Menurut saya penurunan IHSG ini masih sebagai koreksi wajar ya, karena memang IHSG sudah naik cukup kencang dari bulan September 2020, dan lagi memang ada resisten di area 6.400-an," kata analis Foster Asset Management Hans Mulyadi Irawan di Jakarta, Kamis.
Secara sentimen, lanjut Hans, pelemahan IHSG dipicu kasus positif COVID-19 yang menyentuh angka satu juta kasus, Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas prospek ekonomi Indonesia, dan pelemahan bursa saham global dan regional.
Kendati demikian ia memperkirakan IHSG pada akhir pekan masih berpeluang menguat kembali.
"Untuk saat ini memang masih minim sentimen positif, tapi kalau melihat secara grafis, ada support gap di area 5.820. Harusnya kalaupun melemah, tidak akan terlalu parah lagi. Mengingat IHSG juga sudah turun enam hari berturut-turut, ada peluang rebound di area tersebut," ujar Hans.
Dibuka melemah, IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dengan sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 4,19 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing minus 3,65 persen dan minus 3,39 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor teknologi dan sektor perindustrian masing-masing sebesar 8,57 persen dan 0,47 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp52,49 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.307.430 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,76 miliar lembar saham senilai Rp16,24 triliun. Sebanyak 81 saham naik, 427 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 437,79 poin atau 1,53 persen ke 28.197,42, Indeks Hang Seng turun 746,76 poin atau 2,55 persen ke 28.550,77, dan Indeks Straits Times terkoreksi 40,57 atau 1,37 persen ke 2.918,06.
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi seiring pelemahan bursa saham global
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 43,38 poin
Baca juga: IHSG BEI melemah melanjutkan koreksi tiga hari berturut-turut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG ditutup melemah 129,78 poin atau 2,12 persen ke posisi 5.979,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 22,62 poin atau 2,35 persen ke posisi 940,52.
"Menurut saya penurunan IHSG ini masih sebagai koreksi wajar ya, karena memang IHSG sudah naik cukup kencang dari bulan September 2020, dan lagi memang ada resisten di area 6.400-an," kata analis Foster Asset Management Hans Mulyadi Irawan di Jakarta, Kamis.
Secara sentimen, lanjut Hans, pelemahan IHSG dipicu kasus positif COVID-19 yang menyentuh angka satu juta kasus, Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas prospek ekonomi Indonesia, dan pelemahan bursa saham global dan regional.
Kendati demikian ia memperkirakan IHSG pada akhir pekan masih berpeluang menguat kembali.
"Untuk saat ini memang masih minim sentimen positif, tapi kalau melihat secara grafis, ada support gap di area 5.820. Harusnya kalaupun melemah, tidak akan terlalu parah lagi. Mengingat IHSG juga sudah turun enam hari berturut-turut, ada peluang rebound di area tersebut," ujar Hans.
Dibuka melemah, IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dengan sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 4,19 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing minus 3,65 persen dan minus 3,39 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor teknologi dan sektor perindustrian masing-masing sebesar 8,57 persen dan 0,47 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp52,49 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.307.430 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,76 miliar lembar saham senilai Rp16,24 triliun. Sebanyak 81 saham naik, 427 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 437,79 poin atau 1,53 persen ke 28.197,42, Indeks Hang Seng turun 746,76 poin atau 2,55 persen ke 28.550,77, dan Indeks Straits Times terkoreksi 40,57 atau 1,37 persen ke 2.918,06.
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi seiring pelemahan bursa saham global
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 43,38 poin
Baca juga: IHSG BEI melemah melanjutkan koreksi tiga hari berturut-turut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021