Majalengka, 1/6 (ANTARA) - Petani Kabupaten Majalengka terus mengembangkan mangga "gedung gincu" yang memiliki citarasa yang khas karena komoditas itu telah menebus pasar luar negeri.
Kabag Humas Pemda Kabupaten Majelengka Maman S, kepada wartawan di Majelengka, Selasa, mengatakan, "Mangga gedung gincu tampaknya terus dikembangkan petani di Kabupaten Majalengka karena memiliki nilai ekonomi tinggi."
Ia menjelaskan, gedung gincu selama ini lebih dikenal dari Cirebon dan Indramayu karena warnanya yang memang merah mencolok, berbeda dengan produksi petani Majalengka yang kendati sama-sama merah, tetapi sedikit pudar.
Meskipun demikian, gedung gincu dari Majalengka mempunyai kelebihan, antara lain berupa tingkat ketahanannya dan cita rara yang khas.
"Jika mangga gedung gincu dari Cirebon dan Indramayu tahan sekitar seminggu, maka produk petani Majelengka bisa bertahan dua minggu," katanya.
Karena itu, mangga gedung gincu asal Majalengka tersebut kini sudah diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Ia mengatatakan, mangga gedung gincu sebenarnya sudah lama dikembangkan petani di Kabupaten Majelengka, tetapi pada awalnya hanya dikembangkan sebagai tanaman pekarangan rumah-rumah gedung.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka mangga itu kini telah ditanam oleh petani bukan sebagai tanaman tambahan melainkan sebagai tanaman pokok, katanya.
Luas tanaman gedung gincu di Kabupaten Majelengka hingga kini belum seluas yang ditanam di Cirebon dan Indramayu.
"Kalau di Cirebon tanaman mangga gincu mencapai 3000 hektare, maka tanaman itu di Kabupaten Majalengka masih berkitar ratusan hektare," katanya.
Produksi mangga gedung gincu di Majelengka kini bisa mencapai sekitar 50 kilogram per pohon.
M taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Kabag Humas Pemda Kabupaten Majelengka Maman S, kepada wartawan di Majelengka, Selasa, mengatakan, "Mangga gedung gincu tampaknya terus dikembangkan petani di Kabupaten Majalengka karena memiliki nilai ekonomi tinggi."
Ia menjelaskan, gedung gincu selama ini lebih dikenal dari Cirebon dan Indramayu karena warnanya yang memang merah mencolok, berbeda dengan produksi petani Majalengka yang kendati sama-sama merah, tetapi sedikit pudar.
Meskipun demikian, gedung gincu dari Majalengka mempunyai kelebihan, antara lain berupa tingkat ketahanannya dan cita rara yang khas.
"Jika mangga gedung gincu dari Cirebon dan Indramayu tahan sekitar seminggu, maka produk petani Majelengka bisa bertahan dua minggu," katanya.
Karena itu, mangga gedung gincu asal Majalengka tersebut kini sudah diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Ia mengatatakan, mangga gedung gincu sebenarnya sudah lama dikembangkan petani di Kabupaten Majelengka, tetapi pada awalnya hanya dikembangkan sebagai tanaman pekarangan rumah-rumah gedung.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka mangga itu kini telah ditanam oleh petani bukan sebagai tanaman tambahan melainkan sebagai tanaman pokok, katanya.
Luas tanaman gedung gincu di Kabupaten Majelengka hingga kini belum seluas yang ditanam di Cirebon dan Indramayu.
"Kalau di Cirebon tanaman mangga gincu mencapai 3000 hektare, maka tanaman itu di Kabupaten Majalengka masih berkitar ratusan hektare," katanya.
Produksi mangga gedung gincu di Majelengka kini bisa mencapai sekitar 50 kilogram per pohon.
M taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010