Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengapresiasi peresmian Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Kota Bogor di Jalan Pemuda No.4, Tanah Sareal, Kota Bogor yang ditujukan bagi tiga kriteria pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kita tahu, ada dua hal yang mengemuka di awal 2021. Pertama, ketersediaan ruang isolasi yang semakin terbatas. Kedua, vaksin sudah hadir. Dan kami mengapresiasi keberadaan RS Lapangan COVID-19 di Kota Bogor ini," kata Kang Emil dalam sambutannya saat peresmian RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin.
RS Lapangan yang terletak di Jalan Pemuda No. 4 Tanah Sareal, Kota Bogor ini ditujukan bagi tiga kriteria pasien terkonfirmasi positif COVID-19 lewat PCR, yakni pertama, pasien yang tidak memiliki fasilitas isolasi mandiri, kedua, pasien tanpa gejala dengan komorbid/penyakit penyerta, dan ketiga, pasien dengan gejala ringan-sedang.
RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor ini diharapkan bisa menambah bed occupancy rate (BOR) khususnya di Kota Bogor.
Kang Emil mengatakan inisiatif dibutuhkan dalam gerak cepat penanganan pandemi, termasuk untuk mencari solusi ketersediaan ruang isolasi pasien COVID-19.
"Terkait berita buruk pertama yaitu ruang isolasi, yang terkena COVID-19 tapi gejala ringan tidak dirawat di RS, bisa di gedung negara atau RS lapangan. RS konvensional untuk (pasien) COVID-19 gejala sedang atau berat," ujarnya.
Adapun di RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor, terdapat 64 tempat tidur, delapan diantaranya berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Selain itu, terdapat unit layanan lainnya di RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor, antara lain laboratorium, fisioterapi, radiologi mobile, pelayanan gizi, hingga farmasi. Untuk alur pelayanan, pasien sesuai kriteria bisa membawa rujukan dari puskesmas atau rumah sakit lain.
Kang Emil berpesan, Pemerintah Daerah Kota Bogor juga harus mengantisipasi penambahan RS lapangan lain jika kasus COVID-19 terus meningkat.
Saat ini, berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 Kota Bogor per Ahad, 17 Januari 2021 malam, dilaporkan penambahan 85 pasien terinfeksi positif COVID-19 dengan angka kumulatif mencapai hampir 7 ribu kasus.
Untuk itu, Kang Emil, juga mengapresiasi BNPB dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas dukungan terhadap RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor sebagai upaya menangani ketersediaan ruang isolasi di Kota Bogor.
"Semoga seiring waktu, 2021 adalah tahun pulih pandemi oleh vaksin dan pulih ekonomi. Jaga diri, keluarga, dan negara dengan tetap disiplin (protokol kesehatan). Kita doakan vaksinasi selesai kurang dari setahun," ujar Kang Emil.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, penambahan alat kesehatan, tenaga kesehatan, hingga tempat tidur perlu untuk mengoptimalkan penanganan COVID-19 di Kota Bogor.
Bima Arya pun berpesan kepada jajarannya untuk memaksimalkan fungsi RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor juga menginformasikan masyarakat terkait keberadaan RS lapangan tersebut.
"Terima kasih atas dukungan semua, khususnya BNPB. (RS Lapangan COVID-19) ini sudah disusun semua SOP oleh pengelola, (termasuk) siapa saja yang boleh mengakses," kata Bima Arya.
"Dan titip betul nomor satu (adalah) protokol kesehatan, termasuk perlindungan terhadap nakes. Kedua, sosialisasi sistem yang ada di sini. Komposisi 70 persen (pasien asal) Kota Bogor, sisanya untuk pasien yang betul-betul membutuhkan (ruang perawatan)," ucapnya.
Turut hadir secara langsung dalam acara peresmian Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di Jalan Pemuda No 4 Tanah Sareal, Kota Bogor, antara lain Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Wakil Ketua DPRD Jabar H Achmad Ru'yat, serta Kepala Pusdiklat PB BNPB Berton Panjaitan.
Seremoni peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine dilanjutkan agenda peninjauan RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor oleh sejumlah pejabat yang hadir.
Baca juga: Kota Bogor targetkan RS Lapangan dioperasikan pertengahan Januari
Baca juga: Gubernur Jabar tinjau RS Darurat COVID-19 Secapa AD Bandung
Baca juga: Asrama Haji Bekasi siap dijadikan RS Darurat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kita tahu, ada dua hal yang mengemuka di awal 2021. Pertama, ketersediaan ruang isolasi yang semakin terbatas. Kedua, vaksin sudah hadir. Dan kami mengapresiasi keberadaan RS Lapangan COVID-19 di Kota Bogor ini," kata Kang Emil dalam sambutannya saat peresmian RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin.
RS Lapangan yang terletak di Jalan Pemuda No. 4 Tanah Sareal, Kota Bogor ini ditujukan bagi tiga kriteria pasien terkonfirmasi positif COVID-19 lewat PCR, yakni pertama, pasien yang tidak memiliki fasilitas isolasi mandiri, kedua, pasien tanpa gejala dengan komorbid/penyakit penyerta, dan ketiga, pasien dengan gejala ringan-sedang.
RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor ini diharapkan bisa menambah bed occupancy rate (BOR) khususnya di Kota Bogor.
Kang Emil mengatakan inisiatif dibutuhkan dalam gerak cepat penanganan pandemi, termasuk untuk mencari solusi ketersediaan ruang isolasi pasien COVID-19.
"Terkait berita buruk pertama yaitu ruang isolasi, yang terkena COVID-19 tapi gejala ringan tidak dirawat di RS, bisa di gedung negara atau RS lapangan. RS konvensional untuk (pasien) COVID-19 gejala sedang atau berat," ujarnya.
Adapun di RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor, terdapat 64 tempat tidur, delapan diantaranya berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Selain itu, terdapat unit layanan lainnya di RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor, antara lain laboratorium, fisioterapi, radiologi mobile, pelayanan gizi, hingga farmasi. Untuk alur pelayanan, pasien sesuai kriteria bisa membawa rujukan dari puskesmas atau rumah sakit lain.
Kang Emil berpesan, Pemerintah Daerah Kota Bogor juga harus mengantisipasi penambahan RS lapangan lain jika kasus COVID-19 terus meningkat.
Saat ini, berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 Kota Bogor per Ahad, 17 Januari 2021 malam, dilaporkan penambahan 85 pasien terinfeksi positif COVID-19 dengan angka kumulatif mencapai hampir 7 ribu kasus.
Untuk itu, Kang Emil, juga mengapresiasi BNPB dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas dukungan terhadap RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor sebagai upaya menangani ketersediaan ruang isolasi di Kota Bogor.
"Semoga seiring waktu, 2021 adalah tahun pulih pandemi oleh vaksin dan pulih ekonomi. Jaga diri, keluarga, dan negara dengan tetap disiplin (protokol kesehatan). Kita doakan vaksinasi selesai kurang dari setahun," ujar Kang Emil.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, penambahan alat kesehatan, tenaga kesehatan, hingga tempat tidur perlu untuk mengoptimalkan penanganan COVID-19 di Kota Bogor.
Bima Arya pun berpesan kepada jajarannya untuk memaksimalkan fungsi RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor juga menginformasikan masyarakat terkait keberadaan RS lapangan tersebut.
"Terima kasih atas dukungan semua, khususnya BNPB. (RS Lapangan COVID-19) ini sudah disusun semua SOP oleh pengelola, (termasuk) siapa saja yang boleh mengakses," kata Bima Arya.
"Dan titip betul nomor satu (adalah) protokol kesehatan, termasuk perlindungan terhadap nakes. Kedua, sosialisasi sistem yang ada di sini. Komposisi 70 persen (pasien asal) Kota Bogor, sisanya untuk pasien yang betul-betul membutuhkan (ruang perawatan)," ucapnya.
Turut hadir secara langsung dalam acara peresmian Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di Jalan Pemuda No 4 Tanah Sareal, Kota Bogor, antara lain Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Wakil Ketua DPRD Jabar H Achmad Ru'yat, serta Kepala Pusdiklat PB BNPB Berton Panjaitan.
Seremoni peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine dilanjutkan agenda peninjauan RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor oleh sejumlah pejabat yang hadir.
Baca juga: Kota Bogor targetkan RS Lapangan dioperasikan pertengahan Januari
Baca juga: Gubernur Jabar tinjau RS Darurat COVID-19 Secapa AD Bandung
Baca juga: Asrama Haji Bekasi siap dijadikan RS Darurat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021