Bandung, 18/5 (ANTARA) - Solidaritas Mahasiswa Papua Peduli Antirasis di Indonesia, mendesak agar rektorat ITB memberikan sanksi kepada mahasiswanya yang menghina etnis Papua di situs jejaring "Facebook".

"Kami rakyat Papua meminta agar yang bersangkutan harus diberi sanksi tegas oleh ITB secara kelembagaan dan diancam dengan hukuman sesuai dengan pasal 28 UU ITE," kata koordinator aksi, Yohanes Okdinon, dalam orasinya saat memimpin aksi unjuk rasa, di depan Gedung Sate Bandung, Selasa.

Ia menjelaskan, selain menuntut saksi kepada pelaku penghinaan, massa juga meminta agar kasus ini diselesaikan secara hukum dan pihak ITB menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Papua melalui media massa.

Menurutnya, sebelum memutuskan untuk menggelar aksi unjuk rasa, pihaknya juga telah melakukan penyelesaikan melalui jalan kekeluargaan dengan pelaku penghinaan.

"Tanggal 5 Mei 2010, perwakilan kami mengirim pesan singkat kepada Dzulfikry Imadul Bilad. Pelaku juga sudah menyampaikan permohonan maafnya, namun permintaan maaf dari pelaku dinilai tak etis dan seakan-akan memaksa orang Papua untuk memahami yang bersangkutan," ujar Yohanes.

Merasa dihina, sekitar 100 orang mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Papua Peduli Antirasis di Indonesia, menggelar aksi damai karena merasa dihina dengan pernyataan rasis salah seorang mahasiswa ITB kepada etnis Papua di situs jejaring sosial "Facebook", di depan Gedung Sate Bandung.

Koordinator aksi, Yohanes Okdinon, mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk penolakan atas perilaku rasis yang masih terjadi di Indonesia.
"Kami tegaskan, kami ini bagian dari Indonesia raya. Kami minoritas, tapi kami juga orang Indonesia. Kami harap kasus ini tidak lagi terjadi di Indonesia dan tidak terjadi menimpa suku lain," ujar Yohanes Okdinon dalam orasinya.

Aksi tersebut, dipicu oleh pernyataan rasis seorang mahasiswa ITB program studi kimia, Dzulfikry Imadul Bilad, yang menulis pernyataan di status di "Facebooknya".

Dzulfikry, menulis status "Facebook" yang menyinggung masalah SARA dan bernada rasis terhadap etnis Papua.

Dalam statusnya, mahasiswa kimia ITB ini menuliskan kalimat yang sangat menyinggung masyarakat Papua.

Status tersebut ditulisnya usai pertandingan sepak bola antara Persib dengan Persipura pada tanggal 2 Mei 2010.

Dalam aksinya, massa membawa beberapa poster berisi "Rasisme terhadap orang Papua=melanggar HAM orang Papua. Stop Rasism" dan "Kembalikan harga diri kami orang papua".

Selain itu, massa juga membentangkan spanduk warna biru ukuran 1x5 meter yang bertuliskan "Solidaritas Mahasiswa Papua Peduli Anti Rasis di Indonesia".

(U.KR-ASJ/B/Y008/Y008) 18-05-2010 13:11:47

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010