Majalengka, 16/5 (ANTARA) - Empat rumah roboh dan sekitar 20 rumah lain mengalami rusak ringan dan dua lokal sekolah Madrasah Ibtidiyah (MI) PUI ambruk akibat perbukitan di Desa Gunung Larang, Kecamatan Banturujeg, Kabupaten Majalengka, Jabar, yang longsor setelah diguyur hujan, Sabtu (15/5) sore hingga malam hari.

Wartawan ANTARA di lokasi kejadian, Minggu, melaporkan empat rumah yang roboh itu milik Rumsiah (61), Kasta (64) dan Karna (55) warga Blok Desa dan rumah milik Santia (60) warga Blok Cisaar Desa Gunung Larang.

Bahkan, longsor juga menyebabkan Santia mengalami luka berat karena membenamkan separuh badannya yang kala itu sedang berada di dalam rumah. Santia kini masih menjalani perawatan di Puskemas
Bantarujeg.

Selain itu, Kasta yang rumahnya berada paling atas lereng bukit
mengalami kerusakan parah pada bagian belakang rumahnya hingga jebol, bahkan rumpun bambu yang sebelumnya tumbuh di belakang rumahnya kini
bergeser masuk ke dapur rumahnya.

"Saat hujan sangat besar mengguyur pada Sabtu (15/5) sejak pukul 16.00 WIB hingga Maghrib itu, saya merasakan rumah serasa bergerak dan tiba-tiba terdengar bunyi berderak di belakang rumah, ternyata rumpun bambu sudah ada di dapur. Selain itu tembok rumah juga retak-retak," katanya dalam bahasa Sunda.

Nasib malang juga menimpa Rumsiah. Rumah bilik milik nenek sebatangkara itu roboh hingga rata dengan tanah dan tak berbentuk lagi, namun sebelum rumahnya ambruk, Rumsiah sempat merasakan rumahnya
mulai miring sehingga dia langsung menyelamatkan diri dengan mengungsi ke rumah tetangga.

"Saya merasakan rumah seperti agak miring, saya sudah mengira akan terjadi longsor lagi seperti beberapa bulan lalu. Makanya saya
langsung mengungsi ke rumah tetangga," kata Rumsiah sambil meratapi
rumahnya yang sudah hancur.

Sementara itu Kuwu (Kepala) Desa Gunung Larang Safrudin mengatakan desanya merupakan salah satu daerah rawan longsor karena posisi desanya diapit dua bukit yang kondisi tanahnya sangat labil.

Bahkan, Safrudin mengakui longsor kali ini merupakan kejadian yang kedua kali selama tahun 2010.

"Sebelumnya, pada bulan Maret pernah terjadi longsor tapi hanya
beberapa rumah saja yang rusak. Itu pun tergolong ringan. Longsor kali
cukup parah, karena selain empat rumah rusak berat dan 20-an rusak ringan," katanya.

Selain itu, longsor juga menutup jalan penghubung antara Desa Gunung Larang dan Medal Laksana dan merusak lahan pertanian jagung milik warga seluas 10 hektare sehingga Safrudin memperkirakan total kerugian mencapai Rp400 juta.

Hingga saat ini, pihaknya baru menerima bantuan 10 paket
"hygen kit" yang terdiri dari peralatan mandi dan handuk dari PMI
Kabupaten Majalengka.

"Kami berharap ada bantuan dari Pemkab Majalengka untuk memperbaiki rumah warga yang rusak akibat longsor dan juga sarana jembatan di Sungai Cilitung yang juga rusak akibat tergerus arus sungai," kata Safrudin.

(T.Y003/B/E011/E011) 16-05-2010 20:38:34

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010