Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat ada sebanyak 16 bencana yang didominasi dengan kejadian longsor di wilayahnya sejak awal tahun 2021.
"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) mencatat 16 bencana terjadi di 10 kecamatan sejak awal tahun ini. Sebagian besar adalah bencana longsor," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Rabu.
Kejadian longsor yang cukup besar terjadi di sekitaran Gunung Mas, Cisarua yang sempat menutup Jalur Puncak pada Minggu (10/1) malam, dan di Cipeundeuy, Pamijahan pada Senin (11/1).
Ade Yasin berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan menghindari beraktivitas di tempat-tempat yang rawan terjadi bencana.
"Cuaca beberapa hari terakhir cukup ekstrem, khususnya di Bogor. Intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang membuat beberapa titik rawan bencana harus diwaspadai," kata Ade Yasin.
Di samping itu, ia mengaku telah menginstruksikan BPBD Kabupaten Bogor sejak akhir tahun 2020 agar siaga menghadapi musim hujan yang diperkirakan oleh BMKG masin terus berangsur hingga awal Februari 2021.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan menyebutkan bahwa pihaknya mencatat sebanyak 1.338 kejadian bencana selama tahun 2020.
"Kami mencatat sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2020 kemarin adalah 1.338 (bencana)," ujarnya.
Ia memaparkan, tanah longsor merupakan kejadian yang paling banyak terjadi di Kabupaten Bogor yakni sebanyak 427 kejadian, sedangkan urutan kedua terbanyak yaitu bencana angin kencang 376 kejadian.
Kemudian, bencana banjir 175 kejadian, kebakaran 41 kejadian, kekeringan 98 kejadian, pergeseran tanah 51 kejadian, gempa bumi 18 kejadian, dan lain-lainnya sebanyak 152 kejadian.
"Bencana lain-lainnya meliputi rumah ambruk, korban tenggelam, pohon tumbang, tersambar petir, jembatan rusak, dan orang tersesat," papar Yani.
Baca juga: Alasan jalur Tugu Lampu Gentur-By Pass Cianjur menuju Puncak Bogor ditutup
Baca juga: Bupati Bogor ajukan 1.500 rumah pengganti bagi korban bencana di Sukajaya
Baca juga: Kabupaten Bogor catat 1.338 bencana selama 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) mencatat 16 bencana terjadi di 10 kecamatan sejak awal tahun ini. Sebagian besar adalah bencana longsor," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Rabu.
Kejadian longsor yang cukup besar terjadi di sekitaran Gunung Mas, Cisarua yang sempat menutup Jalur Puncak pada Minggu (10/1) malam, dan di Cipeundeuy, Pamijahan pada Senin (11/1).
Ade Yasin berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan menghindari beraktivitas di tempat-tempat yang rawan terjadi bencana.
"Cuaca beberapa hari terakhir cukup ekstrem, khususnya di Bogor. Intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang membuat beberapa titik rawan bencana harus diwaspadai," kata Ade Yasin.
Di samping itu, ia mengaku telah menginstruksikan BPBD Kabupaten Bogor sejak akhir tahun 2020 agar siaga menghadapi musim hujan yang diperkirakan oleh BMKG masin terus berangsur hingga awal Februari 2021.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan menyebutkan bahwa pihaknya mencatat sebanyak 1.338 kejadian bencana selama tahun 2020.
"Kami mencatat sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2020 kemarin adalah 1.338 (bencana)," ujarnya.
Ia memaparkan, tanah longsor merupakan kejadian yang paling banyak terjadi di Kabupaten Bogor yakni sebanyak 427 kejadian, sedangkan urutan kedua terbanyak yaitu bencana angin kencang 376 kejadian.
Kemudian, bencana banjir 175 kejadian, kebakaran 41 kejadian, kekeringan 98 kejadian, pergeseran tanah 51 kejadian, gempa bumi 18 kejadian, dan lain-lainnya sebanyak 152 kejadian.
"Bencana lain-lainnya meliputi rumah ambruk, korban tenggelam, pohon tumbang, tersambar petir, jembatan rusak, dan orang tersesat," papar Yani.
Baca juga: Alasan jalur Tugu Lampu Gentur-By Pass Cianjur menuju Puncak Bogor ditutup
Baca juga: Bupati Bogor ajukan 1.500 rumah pengganti bagi korban bencana di Sukajaya
Baca juga: Kabupaten Bogor catat 1.338 bencana selama 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021