Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok ,Jawa Barat, mengingatkan masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19, karena kapasitas perawatan dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di seluruh rumah sakit (RS) hampir penuh.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Depok, Enny Ekasari dalam keterangannya di Depok, Senin, mengatakan penanganan rujukan ke rumah sakit dari puskesmas mengalami hambatan.
Hal tersebut karena kondisi rumah sakit saat ini hampir penuh sebab sedang menangani pasien yang cukup banyak.
"Perketat protokol kesehatan sebagai pencegahan karena saat ini IGD hampir penuh dan sulit ditangani," katanya.
Enny menuturkan saat ini masyarakat yang terkena COVID-19 harus sabar menunggu rujukan dari Puskesmas.
Selain itu, tambah Enny, tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan baik RS maupun Puskesmas juga mengalami kelelahan yang dapat mengakibatkan turunnya imunitas. Faktor tersebut dapat memicu banyak tenaga kesehatan (nakes) yang terjangkit COVID-19.
"Jika nakes terinfeksi dan SDM terbatas, otomatis kemampuan melayani juga berkurang dan berdampak bagi pasien," tambahnya.
Enny mengharapkan, masyarakat dapat terus menjalankan 3M dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Juga tetap berada di rumah sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Untuk diketahui sesuai edaran Dinkes kota Depok, sebanyak 24 RS harus mampu melayani pasien COVID-19 dan menambah kapasitas tempat tidur pelayanannya. RS Kota Depok sudah berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur.
Berdasarkan data pada 31 Desember 2020, jumlah tempat tidur untuk ICU bertambah dari 13 ke 62 tempat tidur dan menambah dari 485 menjadi 734 tempat tidur untuk ruang perawatan isolasi.
Berdasarkan laporan RS online, sejak November 2020, Bed Occupancy Ratio (BOR) tempat tidur pasien Covid-19 selalu di atas 80 persen baik tempat tidur ICU maupun tempat tidur perawatan isolasi. Sedangkan angka BOR ideal berada dikisaran 50 sampai 70 persen.
Di Depok sendiri, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan Sabtu 9 Januari 2021, telah mencapai 19.491 orang, pasien aktif 3.767 orang, sembuh 15.265 orang dan meninggal dunia 459 orang.
Baca juga: Depok terbitkan Perwal tentang PSBB proporsional pra AKB
Baca juga: RSUI berikan harga khusus Swab PCR COVID-19 untuk masyarakat
Baca juga: Pemkot Depok ikuti arahan pemerintah pusat terkait vaksinasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Depok, Enny Ekasari dalam keterangannya di Depok, Senin, mengatakan penanganan rujukan ke rumah sakit dari puskesmas mengalami hambatan.
Hal tersebut karena kondisi rumah sakit saat ini hampir penuh sebab sedang menangani pasien yang cukup banyak.
"Perketat protokol kesehatan sebagai pencegahan karena saat ini IGD hampir penuh dan sulit ditangani," katanya.
Enny menuturkan saat ini masyarakat yang terkena COVID-19 harus sabar menunggu rujukan dari Puskesmas.
Selain itu, tambah Enny, tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan baik RS maupun Puskesmas juga mengalami kelelahan yang dapat mengakibatkan turunnya imunitas. Faktor tersebut dapat memicu banyak tenaga kesehatan (nakes) yang terjangkit COVID-19.
"Jika nakes terinfeksi dan SDM terbatas, otomatis kemampuan melayani juga berkurang dan berdampak bagi pasien," tambahnya.
Enny mengharapkan, masyarakat dapat terus menjalankan 3M dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Juga tetap berada di rumah sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Untuk diketahui sesuai edaran Dinkes kota Depok, sebanyak 24 RS harus mampu melayani pasien COVID-19 dan menambah kapasitas tempat tidur pelayanannya. RS Kota Depok sudah berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur.
Berdasarkan data pada 31 Desember 2020, jumlah tempat tidur untuk ICU bertambah dari 13 ke 62 tempat tidur dan menambah dari 485 menjadi 734 tempat tidur untuk ruang perawatan isolasi.
Berdasarkan laporan RS online, sejak November 2020, Bed Occupancy Ratio (BOR) tempat tidur pasien Covid-19 selalu di atas 80 persen baik tempat tidur ICU maupun tempat tidur perawatan isolasi. Sedangkan angka BOR ideal berada dikisaran 50 sampai 70 persen.
Di Depok sendiri, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan Sabtu 9 Januari 2021, telah mencapai 19.491 orang, pasien aktif 3.767 orang, sembuh 15.265 orang dan meninggal dunia 459 orang.
Baca juga: Depok terbitkan Perwal tentang PSBB proporsional pra AKB
Baca juga: RSUI berikan harga khusus Swab PCR COVID-19 untuk masyarakat
Baca juga: Pemkot Depok ikuti arahan pemerintah pusat terkait vaksinasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021