Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengapresiasi sekaligus mendukung program pemberdayaan masyarakat dari Kementerian Sosial RI dengan menyiapkan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan.
"Apa yang dilakukan Bu Risma (Mensos), dari hulu ke hilirnya kita persiapkan. Bagaimana Indonesia sejahtera, hari ini kita mulai dengan mendukung program Kemensos," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono saat mendampingi Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di Bekasi, Jumat.
Tri mengatakan program Kementerian Sosial tidak hanya memindahkan masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi namun juga memberdayakan mereka sesuai kemampuan serta keahlian yang dimiliki agar kehidupannya juga ikut berubah.
"Kita tahu kondisi COVID-19 berdampak luar biasa bagi perekonomian di Kota Bekasi. Angka pengangguran yang menyentuh 10 persen, tidak cukup hanya disentuh bantuan Rp350 ribu yang kita berikan kepada masyarakat namun juga bagaimana cara memberdayakan mereka," katanya.
Di Kota Bekasi, kata dia, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih berpola pada bagaimana memindahkan masyarakat tersebut agar tidak berada di jalan.
Kemudian mereka diberikan pilihan apakah ingin kembali ke daerah asal atau difasilitasi, ditempatkan di panti sosial terdekat untuk diberikan pelatihan keterampilan kerja.
"Ada nilai tambah dengan kedatangan Bu Risma. Nantinya mereka tidak hanya mengikuti pelatihan tetapi juga terfasilitasi terkait dengan produknya, kemudian nanti juga dibentuk pasarnya sehingga memang tuntas," ungkapnya.
Tri juga menilai konsep pembangunan rumah susun di area Pusat Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi yang diusung Kementerian Sosial cukup efektif sehingga para PMKS merasa tinggal bukan di panti sosial melainkan berada di dalam rumah sendiri.
"Nah yang kedua adalah bagaimana itu tadi bahwa mereka memang hidup seakan-akan mereka bukan berada di panti sosial, tetapi berada di dalam rumah sendiri. Makanya konsep dengan membangun flat, membangun rumah dengan sistem sewa yang kemudian nilai sewanya juga sangat rendah ini sangat membantu sekali warga," kata dia.
Menteri Sosial RI Tri Tismaharani dalam kunjungannya ke Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi mengatakan pemberdayaan warga penyandang masalah kesejahteraan sosial dilakukan dengan mengoptimalkan kegiatan perekonomian di lokasi tersebut.
Mulai dari peternakan ikan, perbengkelan, las, pembuatan pupuk kompos, serta budi daya tanaman hidroponik dengan menciptakan pasar sekaligus.
"Jadi kita bentuk pasarnya sekaligus agar hasil produk mereka bernilai ekonomis. Di area rumah susun nanti kita juga bangun warung dan tempat usaha lainnya," kata Risma.
Baca juga: Kementerian Sosial perbaiki skema distribusi bansos 2021
Baca juga: Presiden Joko Widodo luncurkan bantuan tunai se-Indonesia
Baca juga: 94 persen bansos tahap IV Jawa Barat sudah diserahkan kepada keluarga penerima
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Apa yang dilakukan Bu Risma (Mensos), dari hulu ke hilirnya kita persiapkan. Bagaimana Indonesia sejahtera, hari ini kita mulai dengan mendukung program Kemensos," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono saat mendampingi Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di Bekasi, Jumat.
Tri mengatakan program Kementerian Sosial tidak hanya memindahkan masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi namun juga memberdayakan mereka sesuai kemampuan serta keahlian yang dimiliki agar kehidupannya juga ikut berubah.
"Kita tahu kondisi COVID-19 berdampak luar biasa bagi perekonomian di Kota Bekasi. Angka pengangguran yang menyentuh 10 persen, tidak cukup hanya disentuh bantuan Rp350 ribu yang kita berikan kepada masyarakat namun juga bagaimana cara memberdayakan mereka," katanya.
Di Kota Bekasi, kata dia, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih berpola pada bagaimana memindahkan masyarakat tersebut agar tidak berada di jalan.
Kemudian mereka diberikan pilihan apakah ingin kembali ke daerah asal atau difasilitasi, ditempatkan di panti sosial terdekat untuk diberikan pelatihan keterampilan kerja.
"Ada nilai tambah dengan kedatangan Bu Risma. Nantinya mereka tidak hanya mengikuti pelatihan tetapi juga terfasilitasi terkait dengan produknya, kemudian nanti juga dibentuk pasarnya sehingga memang tuntas," ungkapnya.
Tri juga menilai konsep pembangunan rumah susun di area Pusat Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi yang diusung Kementerian Sosial cukup efektif sehingga para PMKS merasa tinggal bukan di panti sosial melainkan berada di dalam rumah sendiri.
"Nah yang kedua adalah bagaimana itu tadi bahwa mereka memang hidup seakan-akan mereka bukan berada di panti sosial, tetapi berada di dalam rumah sendiri. Makanya konsep dengan membangun flat, membangun rumah dengan sistem sewa yang kemudian nilai sewanya juga sangat rendah ini sangat membantu sekali warga," kata dia.
Menteri Sosial RI Tri Tismaharani dalam kunjungannya ke Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi mengatakan pemberdayaan warga penyandang masalah kesejahteraan sosial dilakukan dengan mengoptimalkan kegiatan perekonomian di lokasi tersebut.
Mulai dari peternakan ikan, perbengkelan, las, pembuatan pupuk kompos, serta budi daya tanaman hidroponik dengan menciptakan pasar sekaligus.
"Jadi kita bentuk pasarnya sekaligus agar hasil produk mereka bernilai ekonomis. Di area rumah susun nanti kita juga bangun warung dan tempat usaha lainnya," kata Risma.
Baca juga: Kementerian Sosial perbaiki skema distribusi bansos 2021
Baca juga: Presiden Joko Widodo luncurkan bantuan tunai se-Indonesia
Baca juga: 94 persen bansos tahap IV Jawa Barat sudah diserahkan kepada keluarga penerima
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021