Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berupaya melakukan pemulihan ekonomi masyarakat dengan menggelar Festival Maranggi 2020.
"Jika ditotalkan, ada sekitar 400 pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, keberadaan para pelaku usaha sate maranggi itu merupakan potensi yang bisa digarap untuk pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Menurut dia, Festival Maranggi 2020 digelar untuk memberikan motivasi kepada para pelaku usaha sate maranggi di masa pandemi COVID-19, karena ada sebagian pedagang yang terdampak secara ekonomi.
"Festival ini juga merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari pemkab kepada para pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta," kata dia.
Para pelaku usaha sate maranggi itu sendiri tersebar dari Kecamatan Plered, Kiarapedes, Bojong, Purwakarta, Campaka dan Kecamatan Bungursari. Masing-masing daerah itu mempunyai ciri khas dan rasa tersendiri.
Festival Sate Maranggi 2020 yang telah digelar pada Kamis (24/12) itu dibatasi pesertanya, karena kegiatan itu digelar di tengah pandemi.
Dari ratusan pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta, dalam kegiatan festival itu hanya ada sekitar 58 pedagang maranggi yang diikutsertakan.
"Jadi festival ini bukan mencari siapa pemenangnya atau siapa yang terbaik, tapi lebih kepada upaya mendorong kreatifitas para pelaku usaha kuliner di Purwakarta, khususnya kuliner maranggi di saat pandemi," ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, agar para wisatawan tetap dapat berkunjung dan menikmati wisata kuliner serta mengetahui bahwa para pedagang tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Sate Maranggi Haji Yetty habiskan 2 ton daging per hari saat libur Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jika ditotalkan, ada sekitar 400 pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, keberadaan para pelaku usaha sate maranggi itu merupakan potensi yang bisa digarap untuk pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Menurut dia, Festival Maranggi 2020 digelar untuk memberikan motivasi kepada para pelaku usaha sate maranggi di masa pandemi COVID-19, karena ada sebagian pedagang yang terdampak secara ekonomi.
"Festival ini juga merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari pemkab kepada para pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta," kata dia.
Para pelaku usaha sate maranggi itu sendiri tersebar dari Kecamatan Plered, Kiarapedes, Bojong, Purwakarta, Campaka dan Kecamatan Bungursari. Masing-masing daerah itu mempunyai ciri khas dan rasa tersendiri.
Festival Sate Maranggi 2020 yang telah digelar pada Kamis (24/12) itu dibatasi pesertanya, karena kegiatan itu digelar di tengah pandemi.
Dari ratusan pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta, dalam kegiatan festival itu hanya ada sekitar 58 pedagang maranggi yang diikutsertakan.
"Jadi festival ini bukan mencari siapa pemenangnya atau siapa yang terbaik, tapi lebih kepada upaya mendorong kreatifitas para pelaku usaha kuliner di Purwakarta, khususnya kuliner maranggi di saat pandemi," ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, agar para wisatawan tetap dapat berkunjung dan menikmati wisata kuliner serta mengetahui bahwa para pedagang tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Sate Maranggi Haji Yetty habiskan 2 ton daging per hari saat libur Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020