Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), rebound atau bangkit dari penurunan dua hari sebelumnya saat investor bertaruh bahwa paket bantuan COVID-19 AS yang baru akan segera terjadi dan ada kekhawatiran tentang kemungkinan penutupan operasi pemerintah AS.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 6,20 dolar AS atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 1.843,60 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (10/12/2020), harga emas berjangka turun tipis 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.837,40 dolar AS.
Harga emas berjangka anjlok 36,4 dolar AS atau 1,94 persen menjadi 1.838,50 dolar AS pada Rabu (9/12/2020), setelah bertambah 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.874,90 dolar AS pada Selasa (8/12/2020), dan terangkat 26 dolar AS atau 1,41 persen menjadi 1.866,00 dolar AS pada Senin (7/12/2020).
Emas naik 0,2 persen untuk minggu ini.
"Kami masih yakin bahwa paket stimulus akan dikeluarkan dan itu akan terus menjadi dukungan yang mendasari emas dan perak untuk bergerak maju," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger. Dia menambahkan penundaan rencana di Kongres AS telah mendorong kemunduran awal dalam emas.
Kongres AS baru saja meloloskan perpanjangan satu minggu dari tingkat pendanaan operasional pemerintah saat ini, tetapi kemungkinan penutupan pemerintah masih membayang.
Harga emas telah berada di bawah beberapa tekanan setelah mendekati level 1.875 dolar awal pekan ini di tengah sedikit penguatan dolar dari posisi terendah baru-baru ini, kata Meger.
Kenaikan terbaru harga emas terjadi meskipun greenback menguat, dengan indeks dolar menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam empat.
Anggota parlemen AS, menghadapi tekanan yang meningkat dari data ketenagakerjaan yang lemah dan meningkatnya infeksi Virus Corona, mencari lebih banyak waktu untuk menuntaskan kesepakatan tentang paket stimulus.
"Anda akan melihat emas bergerak lebih tinggi tahun depan, tetapi tahun ini, emas akan cukup berombak memasuki akhir tahun," kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank, Chris Gaffney.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, emas telah naik lebih dari 21 persen tahun ini, dibantu oleh stimulus dalam jumlah besar untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.
"Kami akan mendapatkan kesepakatan stimulus pada akhir bulan dan Federal Reserve AS akan mempertahankan sikap moneternya yang sangat longgar, dan itu akan membantu mendukung emas hingga 2021," kata Kepala Analis Pasar CMC Markets Inggris, Michael Hewson.
Federal Reserve (Fed) AS akan mengadakan pertemuan reguler Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (16/12/2020).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 0,2 sen atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 24,092 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 5,9 dolar AS atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 1.021,8 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas melemah 1,1 dolar saat vaksin COVID-19 siap diditribusikan di AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 6,20 dolar AS atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 1.843,60 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (10/12/2020), harga emas berjangka turun tipis 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.837,40 dolar AS.
Harga emas berjangka anjlok 36,4 dolar AS atau 1,94 persen menjadi 1.838,50 dolar AS pada Rabu (9/12/2020), setelah bertambah 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.874,90 dolar AS pada Selasa (8/12/2020), dan terangkat 26 dolar AS atau 1,41 persen menjadi 1.866,00 dolar AS pada Senin (7/12/2020).
Emas naik 0,2 persen untuk minggu ini.
"Kami masih yakin bahwa paket stimulus akan dikeluarkan dan itu akan terus menjadi dukungan yang mendasari emas dan perak untuk bergerak maju," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger. Dia menambahkan penundaan rencana di Kongres AS telah mendorong kemunduran awal dalam emas.
Kongres AS baru saja meloloskan perpanjangan satu minggu dari tingkat pendanaan operasional pemerintah saat ini, tetapi kemungkinan penutupan pemerintah masih membayang.
Harga emas telah berada di bawah beberapa tekanan setelah mendekati level 1.875 dolar awal pekan ini di tengah sedikit penguatan dolar dari posisi terendah baru-baru ini, kata Meger.
Kenaikan terbaru harga emas terjadi meskipun greenback menguat, dengan indeks dolar menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam empat.
Anggota parlemen AS, menghadapi tekanan yang meningkat dari data ketenagakerjaan yang lemah dan meningkatnya infeksi Virus Corona, mencari lebih banyak waktu untuk menuntaskan kesepakatan tentang paket stimulus.
"Anda akan melihat emas bergerak lebih tinggi tahun depan, tetapi tahun ini, emas akan cukup berombak memasuki akhir tahun," kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank, Chris Gaffney.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, emas telah naik lebih dari 21 persen tahun ini, dibantu oleh stimulus dalam jumlah besar untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.
"Kami akan mendapatkan kesepakatan stimulus pada akhir bulan dan Federal Reserve AS akan mempertahankan sikap moneternya yang sangat longgar, dan itu akan membantu mendukung emas hingga 2021," kata Kepala Analis Pasar CMC Markets Inggris, Michael Hewson.
Federal Reserve (Fed) AS akan mengadakan pertemuan reguler Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (16/12/2020).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 0,2 sen atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 24,092 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 5,9 dolar AS atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 1.021,8 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas melemah 1,1 dolar saat vaksin COVID-19 siap diditribusikan di AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020