Bupati Bogor Ade Yasin mengaku telah menyiagakan tim pengamanan jelang pemakaman enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak polisi.

"Satgas COVID-19 dari Pemkab, Polres, Kodim, dan seluruh pihak lainnya untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kerumunan yang melanggar prokes (protokol kesehatan)," ucap-nya saat ditemui di Ciawi, Bogor, Selasa.

Ia bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengaku terus melakukan koordinasi mengantisipasi kerumunan.

Menurutnya, menyiagakan pasukan itu merupakan bentuk antisipasi meski belum ada informasi yang pasti tentang rencana pemakaman enam anggota FPI di sekitaran Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat, Megamendung, Bogor.

"Saya kalau itu belum 'update' akan dimakamkan di mana. Kan kalau pemakaman itu keinginan keluarga ya tidak bisa saya atur juga," kata Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Ade Yasin berharap, ketika keenam jenazah tersebut dimakamkan di Megamendung, Bogor tidak ada kerumunan massa seperti yang terjadi saat kedatangan Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat, Megamendung pada 13 November 2020.

"Iya antisipasi saja, khawatir terjadi kerumunan besar seperti kemarin," ujar Ade Yasin.

Baca juga: Alasan Polda Metro tembak enam pengikut Rizieq Shihab

Baca juga: Ansor minta polisi usut tuntas kepemilikan senjata api aktivis ormas

Baca juga: Polisi selidiki senjata api yang digunakan pengikut Rizieq

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020