Longsor kembali menutup jalur utama selatan Cianjur-Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul yang baru beberapa hari lalu dapat dilalui kendaraan secara normal, tertutup longsor tanah bercampur batu berbagai ukuran sepanjang 7 meter.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi, Selasa mengatakan hingga saat ini pihaknya masih berkordinasi dengan dinas terkait di pemkab, provinsi dan pusat, untuk membuka kembali jalan nasional yang menghubungkan wilayah selatan Cianjur dengan Kabupaten Bandung.
"Baru beberapa hari lalu jalan tersebut dapat dilalui kendaraan, untuk ketiga kalinya longsor terjadi di lokasi yang sama. Saat ini, kami masih menunggu alat berat guna proses cepat menyingkirkan material longsor yang menutup sebagian besar badan jalan," katanya.
Tidak ada korban jiwa atau kerugian materil dalam peristiwa ketiga kalinya dalam sepekan terakhir di lokasi yang sama, namun akibat longsor arus lalu lintas yang cukup padat menjelang sore, tidak dapat melintas karena ketebalan material cukup tinggi sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua sekalipun.
"Kami upayakan dalam waktu cepat, material longsor sudah dapat di singkirkan karena masih menunggu alat berat. Kami mengimbau warga untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur selatan terutama ketika hujan turun deras," katanya.
Sementara Kepala Desa Sukabakti, Tatang, mengatakan longsor terjadi ketika hujan turun deras sejak siang hingga sore menjelang, sehingga menyebabkan tebing yang rawan longsor di pinggir jalan nasional ambruk, menutup sebagian besar badan jalan.
Akibatnya arus kendaraan dari Bandung menuju Cianjur atau sebaliknya, terhambat karena longsoran yang cukup panjang menutup jalur utama antarkabupaten yang ketiga kalinya selama sepekan terakhir terputus. Pihaknya langsung melaporkan longsor ke dinas terkait melalui Kecamatan Naringgul.
"Hujan lebat dengan intensitas lama, terjadi sejak siang hingga sore menjelang, kurang lebih selama empat jam. Tidak adan perkampungan di lokasi tersebut, namun jalan nasional terganggu akibat longsor sepanjang 7 meter dengan ketebalan lumpur mencapai 80 centimeter, sehingga tidak dapat dilalui," katanya.
Pihaknya berharap dinas terkait di daerah hingga pusat, segera melakukan penanganan serius terhadap tebing yang rawan longsor di wilayah tersebut. Karena setiap musim penghujan tiba, jalan nasional yang menghubungkan Cianjur-Bandung itu, kerap terputus akibat tertutp longsor.
Baca juga: Jalur utama Bandung-Cianjur kembali normal
Baca juga: Jalur selatan Cianjur-Bandung kembali terputus akibat longsor susulan
Baca juga: BPBD Cianjur siagakan petugas dan Retana di lokasi longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi, Selasa mengatakan hingga saat ini pihaknya masih berkordinasi dengan dinas terkait di pemkab, provinsi dan pusat, untuk membuka kembali jalan nasional yang menghubungkan wilayah selatan Cianjur dengan Kabupaten Bandung.
"Baru beberapa hari lalu jalan tersebut dapat dilalui kendaraan, untuk ketiga kalinya longsor terjadi di lokasi yang sama. Saat ini, kami masih menunggu alat berat guna proses cepat menyingkirkan material longsor yang menutup sebagian besar badan jalan," katanya.
Tidak ada korban jiwa atau kerugian materil dalam peristiwa ketiga kalinya dalam sepekan terakhir di lokasi yang sama, namun akibat longsor arus lalu lintas yang cukup padat menjelang sore, tidak dapat melintas karena ketebalan material cukup tinggi sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua sekalipun.
"Kami upayakan dalam waktu cepat, material longsor sudah dapat di singkirkan karena masih menunggu alat berat. Kami mengimbau warga untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur selatan terutama ketika hujan turun deras," katanya.
Sementara Kepala Desa Sukabakti, Tatang, mengatakan longsor terjadi ketika hujan turun deras sejak siang hingga sore menjelang, sehingga menyebabkan tebing yang rawan longsor di pinggir jalan nasional ambruk, menutup sebagian besar badan jalan.
Akibatnya arus kendaraan dari Bandung menuju Cianjur atau sebaliknya, terhambat karena longsoran yang cukup panjang menutup jalur utama antarkabupaten yang ketiga kalinya selama sepekan terakhir terputus. Pihaknya langsung melaporkan longsor ke dinas terkait melalui Kecamatan Naringgul.
"Hujan lebat dengan intensitas lama, terjadi sejak siang hingga sore menjelang, kurang lebih selama empat jam. Tidak adan perkampungan di lokasi tersebut, namun jalan nasional terganggu akibat longsor sepanjang 7 meter dengan ketebalan lumpur mencapai 80 centimeter, sehingga tidak dapat dilalui," katanya.
Pihaknya berharap dinas terkait di daerah hingga pusat, segera melakukan penanganan serius terhadap tebing yang rawan longsor di wilayah tersebut. Karena setiap musim penghujan tiba, jalan nasional yang menghubungkan Cianjur-Bandung itu, kerap terputus akibat tertutp longsor.
Baca juga: Jalur utama Bandung-Cianjur kembali normal
Baca juga: Jalur selatan Cianjur-Bandung kembali terputus akibat longsor susulan
Baca juga: BPBD Cianjur siagakan petugas dan Retana di lokasi longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020