Organisasi Odesa Indonesia yang bergerak di bidang pertanian, sanitasi dan pendidikan, mengajak seluruh pihak untuk menjaga lingkungan hidup dalam memeringati Hari Menanam Pohon Nasional 2020,
Odesa mengajak semua pihak menanggulangi krisis lingkungan hidup akibat maraknya pembangunan, khususnya di wilayah Bandung, Jawa Barat.
Ketua Yayasan Odesa Indonesia Faiz Manshur mengatakan pohon adalah solusi bagi kehidupan. Karena penurunan kualitas udara serta adanya banjir bermula dari hilangnya pepohonan.
"Kalau satu pohon besar rata-rata menghasilkan 1 kilogram oksigen setiap hari dan manusia membutuhkan setidaknya 0,5 kilogram oksigen setiap hari, maka setiap manusia membutuhkan dua pohon yang besar," kata Faiz dalam keterangannya di Bandung, Sabtu.
Dia pun tak menampik bahwa salah satu faktor adanya masalah krisis lingkungan hidup adalah pembangunan dan pertumbuhan pendukung. Namun, menurutnya pemerintah juga sudah memiliki program untuk menangani hal tersebut.
"Indonesia termasuk negara yang mengalami keparahan lingkungan, terutama akibat hilangnya jutaan pohon. Setiap tahun data deforestrasi di Indonesia mengikis lebih 600 ribu hektare," katanya.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah bisa melakukan pembibitan tanaman sendiri sehingga jenis-jenis buahnya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan wilayah setempat.
"Salah satu alasan pemerintah minim melakukan gerakan tanam pohon karena alasan belanja. Tetapi dari tahun ke tahun tidak pernah mengusahakan pembibitan sendiri," katanya.
Kemudian menurutnya salah satu penyebab banyaknya pohon yang ditebang yakni karena jenis pohon yang ditanam dalam program penanaman adalah pohon kayu.
"Kalaupun petani menerima bibit tanaman kayu, otomatis dalam waktu tiga sampai lima tahun pasti ditebang kembali sehingga mengurangi jumlah pohon. Lain halnya jika yang diberikan adalah bibit tanaman buah. Hasil buahnya yang dipetik, bukan kayunya," kata dia.
Baca juga: Bertanam bisa bantu lawan penyakit hingga jaga daya ingat
Baca juga: Koperwan Bogor gandeng Perhutani tanam 300 bibit pohon buah-buahan dan sengon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Odesa mengajak semua pihak menanggulangi krisis lingkungan hidup akibat maraknya pembangunan, khususnya di wilayah Bandung, Jawa Barat.
Ketua Yayasan Odesa Indonesia Faiz Manshur mengatakan pohon adalah solusi bagi kehidupan. Karena penurunan kualitas udara serta adanya banjir bermula dari hilangnya pepohonan.
"Kalau satu pohon besar rata-rata menghasilkan 1 kilogram oksigen setiap hari dan manusia membutuhkan setidaknya 0,5 kilogram oksigen setiap hari, maka setiap manusia membutuhkan dua pohon yang besar," kata Faiz dalam keterangannya di Bandung, Sabtu.
Dia pun tak menampik bahwa salah satu faktor adanya masalah krisis lingkungan hidup adalah pembangunan dan pertumbuhan pendukung. Namun, menurutnya pemerintah juga sudah memiliki program untuk menangani hal tersebut.
"Indonesia termasuk negara yang mengalami keparahan lingkungan, terutama akibat hilangnya jutaan pohon. Setiap tahun data deforestrasi di Indonesia mengikis lebih 600 ribu hektare," katanya.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah bisa melakukan pembibitan tanaman sendiri sehingga jenis-jenis buahnya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan wilayah setempat.
"Salah satu alasan pemerintah minim melakukan gerakan tanam pohon karena alasan belanja. Tetapi dari tahun ke tahun tidak pernah mengusahakan pembibitan sendiri," katanya.
Kemudian menurutnya salah satu penyebab banyaknya pohon yang ditebang yakni karena jenis pohon yang ditanam dalam program penanaman adalah pohon kayu.
"Kalaupun petani menerima bibit tanaman kayu, otomatis dalam waktu tiga sampai lima tahun pasti ditebang kembali sehingga mengurangi jumlah pohon. Lain halnya jika yang diberikan adalah bibit tanaman buah. Hasil buahnya yang dipetik, bukan kayunya," kata dia.
Baca juga: Bertanam bisa bantu lawan penyakit hingga jaga daya ingat
Baca juga: Koperwan Bogor gandeng Perhutani tanam 300 bibit pohon buah-buahan dan sengon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020